Kebanyakan kasus terjadi akibat masyarakat kurang menjaga sanitasi dan kebersihan dari lingkungan, sehingga nyamuk bisa berkembang biak dengan leluasa. Satu ekor nyamuk dapat bertelur di satu tetesan air dengan jumlah telur mencapai ratusan hingga ribuan.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penyakit akibat nyamuk yang perlu diwaspadai:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malaria
|
Foto: CNN
|
Gejala malaria biasanya berkembang dalam 10 hari hingga 4 minggu setelah infeksi. Beberapa parasit malaria dapat masuk ke dalam tubuh dan menetap untuk jangka waktu yang lama.
Data dari WHO menyebutkan kematian akibat malaria lebih dari 400.000 setiap tahun secara global. Di Indonesia, tercatat 261.617 kasus pada tahun 2017 dan memakan korban jiwa sebanyak 100 orang. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Filariasis atau kaki gajah
|
Foto: Christine Kihembo/The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene
|
Meski kasus filariasis jarang berakhir fatal, penyakit ini tetap menjadi salah satu penyebab kecacatan permanen terbesar di dunia.
Baca juga: Beragam Mitos dan Fakta Seputar Kaki Gajah |
Filariasis ditularkan saat nyamuk menghisap darah seseorang yang mengandung anak cacing filaria dan menjadi parasit dalam tubuh yang akan berkembang di dalam pembuluh dan kelenjar getah bening yang akan mengalami pembengkakan.
Penyakit ini bersifat menahun dan sampai saat ini pembengkakan yang dialami oleh penderita sebagian besar tidak bisa disembuhkan. Sampai tahun 2017, telah ditemukan 12.677 kasus kaki gajah kronis di seluruh Indonesia.
DBD
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Gejala demam berdarah meliputi demam tinggi, sakit kepala berat, nyeri di belakang mata, nyeri sendi, kelelahan, mual, muntah, ruam kulit sampai pendarahan ringan.
Menurut WHO, lebih dari 3,9 miliar orang dari 128 negara beresiko terjangkit demam berdarah, dengan perkiraan 96 juta kasus per tahun.
Demam kuning (yellow fever)
|
Foto: REUTERS/Herculano Coroado
|
Gejala utama dari demam kuning yaitu demam tinggi, mata dan kulit menjadi kekuningan. Perubahan warna ini terjadi akibat adanya kerusakan hati.
Zika
|
Foto: Thinkstock
|
Penyakit ini dapat menyebabkan demam, ruam, nyeri sendi, dan mata merah. Tetapi, banyak orang tidak tahu bahwa mereka mengidap zika karena gejalanya yang tergolong ringan.
Setelah tergigit, gejalanya akan muncul 3-14 hari. Selain melalui nyamuk, virus zika juga bisa menular melalui hubungan seksual, dari ibu ke janin, hingga transfusi darah.
Halaman 2 dari 6











































