Jakarta -
Film 'Dancing in the Rain' besutan sutrada Rudi Aryanto rilis pada 18 Oktober 2018 ini. Film Indonesia ini menampilkan aktor Dimas Anggara sebagai Banyu, seorang penyandang autisme. Autisme atau gangguan spektrum autisme dialami lebih banyak oleh pria ketimbang wanita.
Gangguan spektrum autisme dimulai sejak masa kanak-kanak dan akan menyebabkan masalah pada lingkungan, misal saat bersosialisasi di sekolah atau di kantor. Belum ada obat untuk gangguan ini, namun pengobatan dini dan intensif dapat memberikan dampak dan perbedaan yang cukup besar.
Spektrum autisme bisa bermacam-macam mulai dari yang ringan hingga yang sangat parah. Dikutip dari Web MD, berikut adalah tiga tipe gangguan spektrum autisme:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sindrom Asperger's
Foto: Frieda Isyana Putri
|
Merupakan gangguan paling ringan dalam spektrum autisme. Seseorang yang mengalami Asperger's seringkali terlihat sangat jenius dan dapat mengendalikan kehidupannya sehari-hari. Umumnya, penyandang sindrom ini sangat berfokus pada satu hal yang membuatnya tertarik dan bisa mendiskusikannya tanpa henti.
Secara sosial, mereka cukup kesulitan dan beberapa perilaku dari penyandang sindrom Asperger's mungkin terlihat aneh. Salah satu orang Indonesia terkenal yang memiliki sindrom ini adalah pianis Ananda Sukarlan.
Gangguan perkembangan pervasif
Foto: Instagram @tupperandlego
|
Gangguan perkembangan pervasif atau Pervasive developmental disorder, not otherwise specified (PDD-NOS). Terkadang disebut autisme atipikal, memiliki diagnosis yang sangat banyak karena gejalanya cukup parah dari sindrom Asperger's.
Beberapa kriteria yang dimiliki penyandang gangguan PPD-NOS mirip dengan sindrom Asperger's dan gangguan autistik, namun tak semuanya. Umumnya mereka punya gejala yang lebih sedikit ringan dari gangguan autistik, dan hanya menyulitkan mereka saat hendak bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Gangguan autistik
Foto: Thinkstock
|
Atau sering disebut dengan autisme klasik, merupakan istilah lampau, yang memiliki gejala hampir sama dengan kedua tipe lainnya, namun sangat parah atau intens. Pembedanya, penyandang gangguan ini kebanyakan memiliki disabilitas intelektual.
Biasanya saat orang-orang mendengar kata 'autis' atau 'autisme', yang terbayang adalah gejala dari penyandang gangguan autistik. Mereka biasanya memiliki hambatan bahasa signifikan, sulit bersosialisasi dan berkomunikasi. Ditambah dengan perilaku dan minat yang tak biasa atau tak pada umumnya.
Gangguan disintegratif kanak-kanak
Foto: Thinkstock
|
Atau disebut childhood disintegrative disorder dan sindrom Heller's. Walau gangguan spektrum autisme hanya terbagi menjadi tiga tipe, namun gangguan satu ini meski tidak masuk dalam spektrum tersebut merupakan tipe autisme yang paling langka dan paling parah.
Biasanya terjadi pada kanak-kanak yang tumbuh secara normal, namun saat tumbuh dewasa mereka secepat kilat kehilangan banyak kemampuan bersosialisasi, berbahasa, skill mental, umumnya terlihat pada usia antara 2-4 tahun. Seringnya mereka juga sampai mengalami kejang-kejang.
Merupakan gangguan paling ringan dalam spektrum autisme. Seseorang yang mengalami Asperger's seringkali terlihat sangat jenius dan dapat mengendalikan kehidupannya sehari-hari. Umumnya, penyandang sindrom ini sangat berfokus pada satu hal yang membuatnya tertarik dan bisa mendiskusikannya tanpa henti.
Secara sosial, mereka cukup kesulitan dan beberapa perilaku dari penyandang sindrom Asperger's mungkin terlihat aneh. Salah satu orang Indonesia terkenal yang memiliki sindrom ini adalah pianis Ananda Sukarlan.
Gangguan perkembangan pervasif atau Pervasive developmental disorder, not otherwise specified (PDD-NOS). Terkadang disebut autisme atipikal, memiliki diagnosis yang sangat banyak karena gejalanya cukup parah dari sindrom Asperger's.
Beberapa kriteria yang dimiliki penyandang gangguan PPD-NOS mirip dengan sindrom Asperger's dan gangguan autistik, namun tak semuanya. Umumnya mereka punya gejala yang lebih sedikit ringan dari gangguan autistik, dan hanya menyulitkan mereka saat hendak bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Atau sering disebut dengan autisme klasik, merupakan istilah lampau, yang memiliki gejala hampir sama dengan kedua tipe lainnya, namun sangat parah atau intens. Pembedanya, penyandang gangguan ini kebanyakan memiliki disabilitas intelektual.
Biasanya saat orang-orang mendengar kata 'autis' atau 'autisme', yang terbayang adalah gejala dari penyandang gangguan autistik. Mereka biasanya memiliki hambatan bahasa signifikan, sulit bersosialisasi dan berkomunikasi. Ditambah dengan perilaku dan minat yang tak biasa atau tak pada umumnya.
Atau disebut childhood disintegrative disorder dan sindrom Heller's. Walau gangguan spektrum autisme hanya terbagi menjadi tiga tipe, namun gangguan satu ini meski tidak masuk dalam spektrum tersebut merupakan tipe autisme yang paling langka dan paling parah.
Biasanya terjadi pada kanak-kanak yang tumbuh secara normal, namun saat tumbuh dewasa mereka secepat kilat kehilangan banyak kemampuan bersosialisasi, berbahasa, skill mental, umumnya terlihat pada usia antara 2-4 tahun. Seringnya mereka juga sampai mengalami kejang-kejang.
(frp/up)