"Kecenderungannya itu (self diagnosis) ke arah bahaya. Misal baca nih di google kayak gejala atau ciri depresi terus merasa 'wah ini gue semua nih', lalu dia mempercayai bahwa dirinya depresi dan bilang sama semua orang bahwa dia depresi itu efeknya serius," tutur Retha Arjadi, MPsi, psikolog dari UNIKA Atma Jaya pada Kamis, (1/11/2019).
Kalau seseorang meyakini bahwa dia depresi bisa jadi merusak hubungan sama dirinya sendiri, dengan orang lain, jadi sangat tidak disarankan,Retha Arjadi, MPsi - Psikolog UNIKA Atma Jaya |
Kalimat seperti 'duh gue depresi nih', atau 'saya punya masalah kejiwaan' tentu sangat berbahaya apalagi ketika tidak ada acuan dasar dan hanya mengandalkan mesin pencari.
"Kalau seseorang meyakini bahwa dia depresi bisa jadi merusak hubungan sama dirinya sendiri, dengan orang lain, jadi sangat tidak disarankan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya kalau misal hanya ingin melihat gambaran umumnya ya boleh, tapi kalau sudah masuk ke diagnosis harus ke ahli. Misal ke psikolog atau psikiater," tutupnya.











































