7 Penyakit yang Mengintai Para Pemilik Berat Badan Berlebih

7 Penyakit yang Mengintai Para Pemilik Berat Badan Berlebih

Rosmha Widiyani - detikHealth
Minggu, 04 Nov 2018 19:08 WIB
7 Penyakit yang Mengintai Para Pemilik Berat Badan Berlebih
Kegemukan disebut sebagai faktor risiko berbagai penyakit kronis mematikan (Foto: iStock)
Jakarta - Berpulangnya komedian Pretty Asmara pada Minggu (4/11/2018), meninggalkan banyak pelajaran. Salah satunya supaya selalu menjaga kesehatan pencernaan dan seluruh fungsi tubuh.

Selama hidupnya, Pretty dikenal sebagai komedian bertubuh subur. Tumpukan lemak di bagian pinggang dan perut meningkatkan risiko mengalami berbagai jenis penyakit kronis mematikan. Berikut penjelasannya dikutip dari Web MD.

Gangguan jantung dan stroke

Foto: Getty Images
Tekanan darah dan kolesterol tinggi lebih berisiko pada orang dengan kelebihan berat badan. Seiring peningkatan tekanan darah dan kolesterol, risiko mengalami gangguan jantung dan stroke juga makin besar. Risiko bisa ditekan dengan menurunkan berat badan melalui pola hidup sehat.

Diabetes

Foto: shutterstock
Obesitas meningkatkan risiko mengalami resistensi insulin atau dikenal dengan diabetes. Risiko bisa ditekan dengan menerapkan pola makan sehat, olahraga, dan cukup tidur untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Pola hidup sehat akan menurunkan berat badna yang juga memekan risiko diabetes.

Kanker

Foto: thinkstock

Risiko kanker usus, payudara setelah menopause, lapisan terdalam pada rahim (endometrium), ginjal, dan kerongkongan lebih tinggi pada yang mengalami obesitas. Beberapa riset juga melaporkan peningkatan risiko kanker kantong empedu, rahim, dan pankreas pada pengidap obesitas.

Gangguan kantong empedu

Foto: dikhy sasra
Batu dan gangguan lain pada kantong empedu lebih umum terjadi pada pengidap obesitas. Namun penurunan berat badan secara cepat dan besar, ternyata meningkatkan risiko mengalami batu empedu. Risiko bisa ditekan dengan penurunan berat badan hanya 0,5 kilogram per minggu.

Osteoarthritis

Foto: thinkstock
Radang sendi ini biasanya menyerang tangan, lutut, pinggul, dan punggung. Gangguan ini menyebabkan sendiri terasa sakit, kaku, bengkak. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dengan kelebihan berat badan, akibat besarnya beban yang ditanggung persendian.

Asam urat

Foto: thinkstock
Gout atau asam urat adalah penyakit yang memengaruhi kerja sendi. Sistem terganggu akibat tingginya kadar kristal asam urat di daerah persendian. Gout lebih sering ditemui pada pengidap obesitas dengan kadar urat lebih dari normal yaitu 2,4–6,0 miligram per desiliter (mg/dL) pada wanita, 3,4-7 mg/dL pada pria, dan 2-5,5 pada anak.

Sleep apnea

Foto: ilustrasi/thinkstock
Gangguan tidur sleep apnea terjadi akibat masalah pernapasan. Kondisi ini menyebabkan pasien ngorok keras dan berhenti napas singkat saat tidur. Sleep apnea meningkatkan risiko terkena stroke, gangguan jantung, dan mengganggu produktivitas pada pagi dan siang hari.
Halaman 2 dari 8
Tekanan darah dan kolesterol tinggi lebih berisiko pada orang dengan kelebihan berat badan. Seiring peningkatan tekanan darah dan kolesterol, risiko mengalami gangguan jantung dan stroke juga makin besar. Risiko bisa ditekan dengan menurunkan berat badan melalui pola hidup sehat.

Obesitas meningkatkan risiko mengalami resistensi insulin atau dikenal dengan diabetes. Risiko bisa ditekan dengan menerapkan pola makan sehat, olahraga, dan cukup tidur untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Pola hidup sehat akan menurunkan berat badna yang juga memekan risiko diabetes.

Risiko kanker usus, payudara setelah menopause, lapisan terdalam pada rahim (endometrium), ginjal, dan kerongkongan lebih tinggi pada yang mengalami obesitas. Beberapa riset juga melaporkan peningkatan risiko kanker kantong empedu, rahim, dan pankreas pada pengidap obesitas.

Batu dan gangguan lain pada kantong empedu lebih umum terjadi pada pengidap obesitas. Namun penurunan berat badan secara cepat dan besar, ternyata meningkatkan risiko mengalami batu empedu. Risiko bisa ditekan dengan penurunan berat badan hanya 0,5 kilogram per minggu.

Radang sendi ini biasanya menyerang tangan, lutut, pinggul, dan punggung. Gangguan ini menyebabkan sendiri terasa sakit, kaku, bengkak. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dengan kelebihan berat badan, akibat besarnya beban yang ditanggung persendian.

Gout atau asam urat adalah penyakit yang memengaruhi kerja sendi. Sistem terganggu akibat tingginya kadar kristal asam urat di daerah persendian. Gout lebih sering ditemui pada pengidap obesitas dengan kadar urat lebih dari normal yaitu 2,4–6,0 miligram per desiliter (mg/dL) pada wanita, 3,4-7 mg/dL pada pria, dan 2-5,5 pada anak.

Gangguan tidur sleep apnea terjadi akibat masalah pernapasan. Kondisi ini menyebabkan pasien ngorok keras dan berhenti napas singkat saat tidur. Sleep apnea meningkatkan risiko terkena stroke, gangguan jantung, dan mengganggu produktivitas pada pagi dan siang hari.

(up/up)

Berita Terkait