Dikutip dari situs World Health Organization (WHO), SGB terjadi pada 1-2 per 100 ribu orang di dunia per tahun. Pada SGB, daya tahan tubuh menyerang sebagian sistem saraf tepi. SGB bisa terjadi pada tiap usia, namun lebih banyak ditemukan pada pria dewasa.
Sindrom ini memengaruhi kerja saraf yang mengontrol pergerakan otot, mengirim sensasi sakit, suhu, dan sentuhan. Hasilnya, otot di bagian lengan dan kaki kehilangan kekuatan dan kemampuan merasakan kondisi lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan pasien SGB bisa sembuh dari penyakitnya. Namun proses perawatan harus intensif, serta memperhatikan perlemahan otot di bagian dada yang menyebabkan pasien sulit bernapas. Perawatan intensif juga mencegah henti jantung, infeksi, dan gumpalan darah pada paru-paru. Perawatan ini hanya bisa dilakukan di rumah sakit, yang disertai rehabilitasi untuk mengembalikan kekuatan otot.
Ilham yang kini berusia 15 tahun tak menyerah melawan SGB. Dengan dibantu para guru dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mitra Harapan, Ilham terus belajar meski tak bisa ke sekolah
(Rosmha Widiyani/fds)











































