"Penyebab JE salah satunya kelelawar, nyamuk, reservoar atau pembawanya itu seperti babi atau unggas yang hidup biasanya di tempat kotor," kata Vensya Sitohang, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, pada acara Global Health Security Agenda di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (6/11/2018).
Terdapat beberapa daerah yang tercatat memiliki jumlah kasus JE terbanyak. Provinsi Bali menempati urutan pertama yang disusul dengan Kota Manado, Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah selanjutnya akan dilakukan evaluasi dan intervensi untuk mencegah penularan penyakit ini ke daerah lain.
"Untuk intervensi penyakit ini kita lakukan vaksinasi yang di-introduce di Bali ini dengan hasil yang cukup bagus. Kita intervensi dengan imunisasi," lanjutnya.
Imunisasi JE mulai dari usia 9 bulan hingga 15 tahun. Target awalnya 962.810 dengan capaian 979.953 yang menunjukkan cakupan lebih dari 100 persen.
"Harapannya itu mencegah di awal jadi tidak sampai pada kecacatan fisik. Kematian ada, tapi yang ditakutkan adalah catatnya," pungkasnya.
(Khadijah Nur Azizah/up)











































