Menengok Lagi Asal-usul Terapi 'Cuci Otak' dr Terawan yang Kontroversial

Menengok Lagi Asal-usul Terapi 'Cuci Otak' dr Terawan yang Kontroversial

Widiya Wiyanti - detikHealth
Senin, 12 Nov 2018 16:45 WIB
Menengok Lagi Asal-usul Terapi Cuci Otak dr Terawan yang Kontroversial
dr Terawan dan terapi inovatif 'cuci otak' yang kontroversial (Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth)
Jakarta - Kontroversi terapi 'cuci otak' yang dilakukan Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad alias dr Terawan dengan menggunakan alat Digital Substraction Angiography (DSA) membuat penasaran banyak orang, dari mana asal-usulnya?

Saat ditemui di Rumah Sakit Kepresidenan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, dr Terawan mengaku bahwa awalnya hanya untuk meningkatkan keselamatan pasien saat tindakan.

"Tujuannya dulu adalah untuk meningkatkan safety pada pasien untuk tindakan DSA itu sendiri. Tapi dengan meningkatkan safety untuk pasien, lho hasilnya malah positif untuk pasien. Jadi penemuannya sebenarnya ya berkah Yang Kuasa," ujarnya, Senin (12/11/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Alat DSA sendiri sebenarnya merupakan alat untuk mendiagnosis dengan menggambarkan kondisi pembuluh darah di otak. Namun dengan mengembangkan teknik DSA, penggunaan alat DSA itu pun bisa untuk terapi beberapa kondisi.

"Dengan DSA adalah sebenarnya alat diagnostik yang bisa untuk terapi apa saja. Kalau pecah pun bisa ditambal melalui teknik DSA. Kalau itu tumor bisa dihantarkan obat kemo ke tumornya. Kalau dia harus disumbat bisa dihantarkan melalui alat DSA ini ke tempat tumor itu perlu disumbat dan lain sebagainya," jelas dr Terawan.

"Kalau untuk nambal pembuluh darah di otak yang pecah juga bisa dilakukan. Jadi teknik-teknik itu dikembangkan dari DSA diagnostik," tambahnya.

Lalu, dr Terawan pun tak mempermasalahkan masyarakat menyebut terapi DSA ini dengan sebutan apapun, seperti yang tersebar hingga kini terapi 'cuci otak' atau 'brain wash'.

"Ya kalau itu bisa terlekat di hati orang ya biarin saja mau anggap itu namanya brain wash, mau namanya brain apa namanya ya, hahaha. Kayak tune up dan sebagainya, terserah saja," tutupnya.

(wdw/up)

Berita Terkait