sampai sepedaan, rasanya nikmat banget deh untuk dilakukan.
Mengintip data tahun 2016 dari Environmental Performance Index (EPI), projek yang dikembangkan oleh Yale University dan Columbia University, ada 10 negara yang masuk kategori 'terbaik' untuk kualitas tingkat udaranya.
, berikut ini dia 5 besar negara tersebut.
Tak cuma untuk tujuan wisata, Slovenia juga mengesankan dari segi kebersihan hingga sanitasinya yang baik. Kota terjaga dengan baik dan membuat turis merasa senang untuk berjalan kaki di sekitaran.
Pada tahun 2010, Slovenia menjadi perbincangan ketika sebuah organisasi lingkungan, Ecologists Without Borders, mengatur sebuah proyek untuk membuang banyak limbah padat dari tempat pembuangan sampah ilegal di negara tersebut. Lebih dari 200.000 relawan muncul dan membuang 12.000 ton limbah. Organisasi itu melakukannya lagi pada tahun 2012 dengan hasil positif yang serupa.
Slovenia menempati peringkat tertinggi dalam Keanekaragaman Hayati dan Habitat, dan ke-15 untuk Hutan. Secara keseluruhan, Slovenia memiliki skor 88,98 EPI.
Denmark masuk dalam salah satu negara Nordik terbersih. Denmark memiliki skor EPI 89,21, menjadikannya satu-satunya negara Nordik dengan skor EPI di bawah 90 pada daftar ini.
Denmark dikenal karena lebih menekankan pada sumber energi terbarukan daripada sumber tradisional. Denmark berada di peringkat ke-14 dalam Dampak Kesehatan, ke-12 di Air dan Sanitasi, ke-13 di Sumber Daya Air, ke-17 di Keanekaragaman Hayati dan Habitat, serta ke-24 di Iklim dan Energi.
Swedia, negara Nordik lainnya, meraih tempat ketiga. Di sini, pemandangan jalanan bebas sampah adalah hal yang wajar. Polusi udara minimal dan fasilitas sanitasi terpenuhi dengan baik.
Swedia terkenal dengan kebijakannya dalam mendaur ulang sampah. Dampak Kesehatan, Swedia menempati urutan ke-15, ke-22 dalam Kualitas Udara, ke-16 dalam Air dan Sanitasi, ke-12 di Sumber Daya Air, pertama di Pertanian (seri), dan ke-10 dalam Iklim dan Energi. Secara keseluruhan, Swedia mendapatkan skor EPI 90,43.
Islandia memiliki kualitas udara yang bagus. Negara tersebut memiliki kebijakan ketat dalam hal merokok, terutama di dalam tempat umum tertutup. Pada 2007, pemerintah melarang semua orang merokok di tempat-tempat seperti bar dan restoran.
Meski tidak punya banyak hutan, Islandia yang menempati posisi ke-129 dalam urusan Keanekaragaman Hayati dan Habitat, juara dalam kategori lain. Islandia menempati urutan ketiga dalam Dampak Kesehatan, keempat dalam Kualitas Udara, ke-20 dalam Air dan Sanitasi, dan ketiga dalam Iklim dan Energi. Secara keseluruhan, Islandia memiliki skor EPI 90,51.
Ternyata negara ini toh yang jadi juaranya!
Finlandia meraih skor EPI 90,68. Hal ini membuatnya sering dianggap sebagai salah satu negara terbaik untuk ditinggali. Finlandia dikenal memiliki kualitas udara yang sangat baik dengan polusi udara minimal. Ia pun menggunakan sumber daya energi yang ramah lingkungan. Orang Finlandia memiliki peluang sangat rendah jatuh sakit karena risiko lingkungan karena tingkat kebersihan di negara Nordik.
Finlandia peringkat keempat dalam Dampak Kesehatan, ke-18 dalam Kualitas Udara, ke-26 dalam Air dan Sanitasi, ke-18 di Sumber Daya Air, ke-8 di Perikanan, ke-19 di Keanekaragaman Hayati dan Habitat, serta peringkat 18 di Iklim dan Energi.
Namun sama halnya dengan Islandia, Finlandia juga negara yang tidak memiliki jumlah hutan yang banyak.