Ironis! Pemahaman HIV AIDS Meningkat, Stigma Negatif Masih Terpelihara

Hari AIDS Sedunia

Ironis! Pemahaman HIV AIDS Meningkat, Stigma Negatif Masih Terpelihara

Rosmha Widiyani - detikHealth
Jumat, 30 Nov 2018 20:00 WIB
Ironis! Pemahaman HIV AIDS Meningkat, Stigma Negatif Masih Terpelihara
Ilustrasi HIV AIDS. Foto: thinkstock
Jakarta - Masyarakat Indonesia terus berkembang menjadi warga yang pintar dalam berbagai hal. Termasuk pengetahuan soal HIV AIDS. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyatakan, 65,2 persen masyarakat mampu menjawab 30 persen pertanyaan seputar HIV AIDS dengan benar.

Sayang, pintarnya masyarakat Indonesia masih dibayangi stigma soal HIV AIDS. Dikutip dari detikNews, tiga orang siswa dari Samosir, Sumatera Utara tak lagi bersekolah karena mengidap HIV. Orangtua para siswa di sekolah terkait khawatir anaknya tertular virus yang menyebabkan AIDS. Padahal HIV bukan virus yang mudah menular, misal influenza, yang memanfaatkan udara bebas.


"Pengetahuan tak selalu sejalan dengan penghapusan stigma HIV AIDS. Artinya, pengetahuan bisa saja makin baik namun stigma masih ada di masyarakat. Perlu ada langkah lain untuk menangani stigma HIV AIDS di masyarakat," kata Direktur Eksekutif Indonesia AIDS Coalition (IAC) Aditya Wardhana pada detikHealth, Jumat (30/11/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adanya stigma menyebabkan populasi kunci dan terdampak takut tes, mengakses layanan kesehatan, dan melakukan pengobatan. Stigma juga menyebabkan pengidap HIV AIDS merasa tidak diterima lingkungan sekitar dan kehilangan harapan hidup. Bukan mustahil jika pengidap HIV AIDS akhirnya menyerah.

Menurut aktivis yang kerap disapa Edo ini, kemunculan stigma tak lepas dari pola pikir masyarakat Indonesia. HIV AIDS dianggap sebagai dampak dari tingkah laku yang melanggar norma atau ketentuan yang berlaku. Cap sebagai pendosa inilah yang menyebabkan pengidap HIV AIDS mengalami diskriminasi dalam hidup bermasyarakat.

Stigma tentunya tak bisa dihapus hanya dengan melakukan pendekatan medis. Pendekatan juga harus menyinggung aspek kehidupan sosial masyarakat, misal keagamaan. Keyakinan pengidap HIV AIDS sama dengan manusia lain memudahkan penerimaan di lingkungan masyarakat, yang bisa berdampak positif pada kepatuhan pengobatan dan kehidupan penyandang HIV AIDS selanjutnya.

(Rosmha Widiyani/up)
Hari AIDS Sedunia 2018
22 Konten
Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember. HIV (Human Imunodeficiency Virus) adalah virus yang melemahkan sistem imun, menular lewat kontak cairan tubuh. Hubungan seks tidak aman dan jarum suntik tidak steril termasuk di antaranya.

Berita Terkait