Fakta Pahit Tentang Bubble Tea yang Jadi Minuman Populer Tahun Ini

Fakta Pahit Tentang Bubble Tea yang Jadi Minuman Populer Tahun Ini

Nabilla Nufianty Putri - detikHealth
Kamis, 06 Des 2018 10:41 WIB
Foto: Shutterstock
Jakarta - Sebuah survei dari salah satu layanan transportasi online membuktikan bahwa bubble tea menjadi minuman yang paling banyak dipesan. Selain rasanya manis dan segar, pilihan topping yang beragam pun membuat minuman ini makin nikmat.

Namun ada fakta pahit mengenai bubble tea dan minuman yang mengandung sugar liquid lainnya. Jika dikonsumsi berlebihan, bubble tea bisa mengganggu kesehatan.

Umumnya, minuman jenis ini mengandung sugar liquid yang lebih besar dari takaran gula yang direkomendasikan boleh dikonsumsi per harinya.


"Batas konsumsi gula yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan per orang per hari yaitu 50 gram atau 4 sendok makan, baik dalam bentuk cair atau padat. Gula pada umumnya memiliki jumlah kalori yang sama, yaitu 4 kalori per gram," ujar Medical Advisor Kalbe Nutritionals, dr. Ervina Hasti W, kepada detikHealth, belum lama ini.

Selain itu, kandungan gula berlebih dalam minuman bisa membahayakan tubuh karena rasa manis yang berlebih bisa membuat seseorang terkena diabetes.

"Gula cair lebih berisiko menyebabkan masalah kesehatan dibandingkan gula padat karena gula cair yang digunakan dalam minuman sajian memiliki kandungan gula yang cukup tinggi, atau sedikitnya 100 kalori atau sekitar 20-30 gram gula per 350 ml," jelasnya.


Ia juga memaparkan bahwa konsumsi gula cair berlebih dalam jangka pendek akan mengakibatkan kecanduan gula atau sugar addiction, lonjakan gula darah, dan cepat merasa lapar.

Bahkan bisa meningkatkan risiko kesehatan seperti kegemukan, diabetes, sakit jantung, kolesterol, kerusakan gigi, dan penuaan dini dalam jangka waktu panjang.

Agar tetap bisa merasakan rasa manis yang nikmat, bikin sendiri minuman tersebut dengan menggunakan gula pengganti seperti Nulife Sweetener. Pemanis ini mengandung sukralosa, tidak meningkatkan gula darah, dan rendah kalori sehingga aman dikonsumsi. (prf/up)