"Saya sangat apresiasi (peneliti). Ambil saja contoh, mereka harus masuk ke pedalaman-pedalaman. Mereka harus naik perahu, harus menyatu (dengan alam), dan risikonya tentu ya bisa sampai kematian, kita bisa kalau salah-salah bisa mendatangkan dampak bagi peneliti," kata Nila.
Masih kata Nila, peneliti merupakan salah satu profesi yang seharusnya diangkat dan dihargai. Meski begitu, masih ada saja pola pikir yang beranggapan peneliti tempatnya di 'belakang'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita selalu menganggap peneliti itu di belakang, padahal tanpa peneliti itu kita tidak bisa mengambil keputusan yang tepat," ujar Nila.
"Peneliti itu bukan cuma di laboraturium, tapi di lapangan dan Riskesda (Riset Kesehatan Dasar) kan kita harus melakukan wawancara. Kadang-kadang kita nolak, jawabnya masa bodoh, padahal itu penting," tambahnya.











































