Peluit Masuk Saluran Napas, Dokter THT Menyebutnya Kasus Emergensi

Peluit Masuk Saluran Napas, Dokter THT Menyebutnya Kasus Emergensi

Kireina S. Cahyani - detikHealth
Rabu, 19 Des 2018 14:00 WIB
Peluit Masuk Saluran Napas, Dokter THT Menyebutnya Kasus Emergensi
Peluit mainan (bukan seperti yang diilustrasikan) bisa tertelan dan masuk ke saluran napas (Foto: iStock)
Jakarta - Asep Yaya (9), bocah asal Bandung Barat menjalani hari-harinya dengan napas bersuara seperti terompet. Sejak dua bulan lalu, ia tersedak peluit yang kemudian bersarang di saluran napasnya.

Bermula saat Asep memainkan peluit kecil di mulutnya pada 14 Oktober 2018 lalu. Tiba-tiba Asep mengaku peluit itu tertelan, atau tepatnya tersedak masuk ke saluran napas.

Dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) anak dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Fikry Hamdan Yasin, SpTHT-KL, mengatakan bahwa risiko terburuk bila peluit menyumbat saluran napas adalah risiko infeksi. Selain itu, bila menyumbat penuh maka pasien bisa meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu penyakit benda asing di saluran napas merupakan kasus emergensi," kata dr Fikry, yang tidak menangani kasus tersebut, saat dihubungi detikHealth, Rabu (19/12/2018).



Menurut dr Fikry, benda asing yang masuk saluran napas harus dikeluarkan segera. Ada banyak teknik untuk mengeluarkannya, seperti endoskopi di saluran napas atau disebut juga bronoskopi.

"Intinya kasus benda asing di saluran napas atau cerna harus dilakukan segera. Atau harus dipastikan apakah benda tersebut di saluran napas atau cerna dengan melakukan tindakan endoskopi diagnostik (kaku atau lentur)," jelas dr Fikry.

(up/up)

Berita Terkait