Asep Tak Sendiri, Ini Deretan Kasus Peluit Tertelan

Asep Tak Sendiri, Ini Deretan Kasus Peluit Tertelan

Kireina S. Cahyani - detikHealth
Rabu, 19 Des 2018 15:00 WIB
Asep Tak Sendiri, Ini Deretan Kasus Peluit Tertelan
Peluit kecil rawan masuk ke saluran napas saat tersedak (Foto: iStock)
Jakarta - Asep Yaya (9), seorang bocah di Bandung Barat, tengah jadi perbincangan. Napasnya kini berbunyi seperti terompet gara-gara ada peluit tertelan atau tersedak dua bulan lalu, dan kini bersarang di saluran napasnya.

Kasus semacam ini, meski terdengar tidak lazim, sebenarnya cukup sering dilaporkan. Di China misalnya, seorang pria bernama Liu Yougang tanpa sengaja menelan peluit plastik saat masih berusia 9 tahun dan peluit tersebut bersarang di saluran napasnya selama 15 tahun.

Keberadaan peluit di saluran napas Yougang baru terungkap pada 2014 saat ia mengalami susah bernapas dan sering mengeluarkan bunyi peluit saat tidur. Hasil pemeriksaan menunjukkan ada peluit terbungkus jaringan tubuh di saluran napasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peluit itu akhirnya bisa dikeluarkan melalui operasi selama setengah jam.



Kasus lain dilaporkan di The New England Journal of Medicine pertengahan tahun ini. Seorang bocah berusia 4 tahun di India mengalami batuk-batuk dan menjalani pemindaian sinar X. Hasilnya, didapati ada pembengkakan atau hyperinflation di paru-paru kiri.

Pemeriksaan lanjutan dengan bronkoskopi menunjukkan bahwa saluran udara menuju paru-paru bocah ini tersumbat peluit mainan. Saat ini, kondisi bocah sudah normal dan paru-parunya kembali sehat seperti sedia kala.



Terkait insiden peluit tertelan, dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) anak dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Fikry Hamdan Yasin, SpTHT-KL menyebutnya sebagai kasus emergensi. Benda asing yang menyumbat saluran napas, menurutnya harus dikeluarkan segera agar tidak menyebabkan infeksi. (up/up)

Berita Terkait