Disebutkan ada tiga penyakit yang berpotensi menjadi KLB, yakni influenza, demam tifoid, dan diare akut. Jumlah kasus pada ketiga penyakit ini diperkirakan meningkat pasca tsunami.
Data pada minggu ke-49 dan ke-50 tahun 2018 (sebelum tsunami) menunjukkan di Pandeglang kasus diare akut mencapai 859 kasus, influenza 504 kasus dan suspek demam tifoid 204 kasus. Di Serang, diare akut mencapai 912 kasus, influenza 386 kasus, dan suspek demam tifoid 121 kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Pusat Krisis Kesehatan dr Achmad Yurianto menyebut ancaman kesehatan lingkungan termasuk salah satu masalah yang diwaspadai pasca bencana. Di antaranya adalah penyakit-penyakit yang masih melalui mulut.
"Kadang karena sudah sangat lapar dan lelah, makan tidak cuci tangan," kata dr Yuri, ditemui di RSUD Berkah Pandeglang, Senin (24/12/2018) lalu.
Dikutip dari rilis Kemenkes RI, Menkes Nila mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan.
"Minimal cuci tangan sebelum makan untuk mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan menyebabkan diare," katanya.











































