Jakarta -
Cuaca yang cenderung dingin dan berangin mungkin membuatmu khawatir untuk berolahraga, terutama yang kerap berolahraga di luar ruangan. Namun olahraga aman untuk dilakukan dalam cuaca apapun, asal tetap memerhatikan beberapa hal penting.
Bagi kamu yang memiliki kondisi asma, masalah jantung atau penyakit Raynaud's, lebih baik berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu jika ingin berolahraga. Dan pertimbangkan untuk memendekkan waktumu berolahraga saat cuaca yang tidak menentu.
Dirangkum dari Mayo Clinic, berikut adalah tips-tips yang bisa membantumu tetap sehat kala berolahraga di cuaca dingin dan berangin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selalu cek cuaca
Foto: thinkstock
|
Selalu perhatikan dan cek cuaca sebelum berangkat olahraga. misal suhu dan seberapa beranginnya di luar. Dan perkirakan cuacanya dengan seberapa lama kamu akan berada di luar, misal kemungkinan akan turun hujan.Cuaca dingin dan berangin bisa membuat olahraga di luar ruangan menjadi tidak aman meski menggunakan pakaian hangat. Angin bisa menembus baju dan menyingkirkan lapisan udara hangat yang menyelubungi tubuh, dan kulit yang tidak tertutup bisa berpotensi menambah rasa dingin.
Oleh karena itu, sangat tidak disarankan untuk berolahraga saat hujan juga, karena tubuh yang basah membuatmu semakin rentan terhadap dingin. Dan saat basah kuyup, kemungkinan besar tubuh akan sulit untuk mempertahankan suhu tubuh cukup tinggi.
Tetap terhidrasi
Foto: iStock
|
Jangan lupakan soal hidrasi, karena membantu tubuh meregulasi ulang suhunya. Minum banyak air dapat membantu tubuhmu tahan terhadap cuaca dingin dan berangin, maka minumlah sebelum, saat dan setelah berolahraga walau tidak terlalu haus.Kamu bisa mengalami dehidrasi saaat cuaca dingin akibat berkeringat, bernapas, potensi kering karena angin dan peningkatan produksi urine, meski memang agak sulit untuk dikenali saat cuaca dingin.
Pakai baju berlapis
Foto: Eric Gaillard/Reuters
|
Persiapkan pakaian hangat dan sesuai untuk berolahraga, namun catat, jangan terlalu tebal. Karena berolahraga sendiri mampu menghasilkan sejumlah panas tubuh yang cukup membuatmu lebih hangat.Selain itu, proses penguapan keringat menarik panas dari tubuh dan bisa membuat tubuhmu kedinginan. Oleh karena itu jika kamu berolahraga di luar ruangan, pakailah baju berlapis yang bisa kamu lepas saat mulai berkeringat dan kembali pakai saat dibutuhkan.
Misalnya, pakai baju berbahan sintetis seperti polypropylene, yang menarik keringat dari tubuh. Hindari memakai katun yang akan menempel ke tubuh saat kita berkeringat. Lalu tambahkan pakaian berbahan wol untuk insulasi panas, tutupi di atas dengan pakaian anti-air dan berbahan breathable atau mudah kering.
Kombinasi pakaian bergantung dari intensitas olahragamu dan ukuran badanmu, orang yang kurus butuh lebih banyak bahan untuk insulasi ketimbang yang gemuk. Dan perhatikan jika kamu melakukan aktivitas stop-and-go, misal menggabungkan lari dan berjalan, karena bisa membuatmu rentan 'masuk angin'.
Lindungi kepala, tangan, kaki, dan telinga
Foto: Thinkstock
|
Saat cuaca dingin, aliran darah terkonsentrasi di inti tubuh, sehingga membuat kepala, tangan dan kaki rentan pada hawa dingin. Mungkin bisa dipertimbangkan untuk menggunakan sarung tangan tipis yang kemudian ditutup dengan sarung tangan tebal berbahan wol yang bisa dipakai saat tangan mulai terasa dingin dan lepas saat berkeringat.Pertimbangkan membeli sepatu olahraga yang memiliki setengah atau satu ukuran lebih besar daripada biasanya agar bisa menggunakan kaos kaki tebal thermal. Jangan lupa menggunakan topi untuk melindungi kepala atau headband untuk melindungi telinga.
Gunakan peralatan yang aman
Foto: ilustrasi sepatu lari (andi/detikcom)
|
Jika gelap saat berolahraga di luar, gunakan pakaian yang dapat memantulkan cahaya. Jika kamu bersepeda, menggunakan lampu kepala bisa jadi ide yang bagus.
Untuk mencegah tergelincir atau terpeleset, bisa gunakan alas kaki yang memiliki sol tebal dan tak rata.
Selalu perhatikan dan cek cuaca sebelum berangkat olahraga. misal suhu dan seberapa beranginnya di luar. Dan perkirakan cuacanya dengan seberapa lama kamu akan berada di luar, misal kemungkinan akan turun hujan.
Cuaca dingin dan berangin bisa membuat olahraga di luar ruangan menjadi tidak aman meski menggunakan pakaian hangat. Angin bisa menembus baju dan menyingkirkan lapisan udara hangat yang menyelubungi tubuh, dan kulit yang tidak tertutup bisa berpotensi menambah rasa dingin.
Oleh karena itu, sangat tidak disarankan untuk berolahraga saat hujan juga, karena tubuh yang basah membuatmu semakin rentan terhadap dingin. Dan saat basah kuyup, kemungkinan besar tubuh akan sulit untuk mempertahankan suhu tubuh cukup tinggi.
Jangan lupakan soal hidrasi, karena membantu tubuh meregulasi ulang suhunya. Minum banyak air dapat membantu tubuhmu tahan terhadap cuaca dingin dan berangin, maka minumlah sebelum, saat dan setelah berolahraga walau tidak terlalu haus.
Kamu bisa mengalami dehidrasi saaat cuaca dingin akibat berkeringat, bernapas, potensi kering karena angin dan peningkatan produksi urine, meski memang agak sulit untuk dikenali saat cuaca dingin.
Persiapkan pakaian hangat dan sesuai untuk berolahraga, namun catat, jangan terlalu tebal. Karena berolahraga sendiri mampu menghasilkan sejumlah panas tubuh yang cukup membuatmu lebih hangat.
Selain itu, proses penguapan keringat menarik panas dari tubuh dan bisa membuat tubuhmu kedinginan. Oleh karena itu jika kamu berolahraga di luar ruangan, pakailah baju berlapis yang bisa kamu lepas saat mulai berkeringat dan kembali pakai saat dibutuhkan.
Misalnya, pakai baju berbahan sintetis seperti polypropylene, yang menarik keringat dari tubuh. Hindari memakai katun yang akan menempel ke tubuh saat kita berkeringat. Lalu tambahkan pakaian berbahan wol untuk insulasi panas, tutupi di atas dengan pakaian anti-air dan berbahan breathable atau mudah kering.
Kombinasi pakaian bergantung dari intensitas olahragamu dan ukuran badanmu, orang yang kurus butuh lebih banyak bahan untuk insulasi ketimbang yang gemuk. Dan perhatikan jika kamu melakukan aktivitas stop-and-go, misal menggabungkan lari dan berjalan, karena bisa membuatmu rentan 'masuk angin'.
Saat cuaca dingin, aliran darah terkonsentrasi di inti tubuh, sehingga membuat kepala, tangan dan kaki rentan pada hawa dingin. Mungkin bisa dipertimbangkan untuk menggunakan sarung tangan tipis yang kemudian ditutup dengan sarung tangan tebal berbahan wol yang bisa dipakai saat tangan mulai terasa dingin dan lepas saat berkeringat.
Pertimbangkan membeli sepatu olahraga yang memiliki setengah atau satu ukuran lebih besar daripada biasanya agar bisa menggunakan kaos kaki tebal thermal. Jangan lupa menggunakan topi untuk melindungi kepala atau headband untuk melindungi telinga.
Jika gelap saat berolahraga di luar, gunakan pakaian yang dapat memantulkan cahaya. Jika kamu bersepeda, menggunakan lampu kepala bisa jadi ide yang bagus.
Untuk mencegah tergelincir atau terpeleset, bisa gunakan alas kaki yang memiliki sol tebal dan tak rata.
(frp/up)