Jakarta -
Tokoh-tokoh terus berdatangan untuk menjenguk Ustaz Arifin Ilham yang terbaring di rumah sakit. Sebut saja Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Presiden Joko Widodo, dan juga pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, Sandiaga Uno, dan beberapa tokoh lainnya.
Diketahui, Ustaz Arifin Ilham sempat terkena kanker kelenjar getah bening hingga stadium 4A namun disebut telah sembuh.
Menjenguk seseorang dapat membuat pasien menjadi lebih bersemangat untuk mencapai kesembuhan. Tapi ingat juga, ada sejumlah aturan yang harus kamu perhatikan sehingga pasien juga merasa nyaman dan lekas sembuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Reader's Digest, berikut ini adalah beberapa di antaranya. Sekadar mengingatkan...
Menjenguk saat kondisi sakit? Jangan dulu deh
Foto: shutterstock
|
Pasien di rumah sakit memiliki sistem imun yang melemah sehingga mungkin saja jadi kesulitan melawan bakteri yang normalnya bisa dikalahkan dengan mudah. Kalau kamu memiliki batuk, demam, aatu pilek, etika terbaik adalah untuk tidak dulu berkunjung. Menelepon pasien mungkin adalah cara yang bisa jadi alternatif tanpa harus bertatap muka langsung."Bakteri dan virusmu juga dapat ditransfer ke pekerja yang bertanggung jawab untuk merawat orang yang kamu cintai dan pasien lain," kata Rebecca Lee yang berprofesi sebagai perawat.
Lee menyarankan untuk tidak membawa anak-anak di bawah 13 tahun untuk mengunjungi pasien karena sistem kekebalan mereka tidak sekuat orang dewasa, sehingga mereka rentan terhadap kuman dari pasien yang sakit dan menular.
Oh iya, jangan lupa memastikan tanganmu sudah bersih ya sebelum masuk ke kamar pasien, saran dari Anna Renault, anggota Dewan Penasihat Pasien & Keluarga untuk Kualitas dan Keamanan.
"Kamu tidak bisa melihat kuman yang kamu bawa atau keluarkan dari kamar," tuturnya.
Mau bawa bunga atau makanan? Coba baca dulu
Foto: iStock
|
Ketika kamu memutuskan untuk membawa bunga, makanan, mungkin tanaman ke pasien, sudah seharusnya kamu minta ijin terlebih dahulu."Pengendalian infeksi sangat penting untuk pasien yang sangat sakit dan tidak memiliki sistem kekebalan yang kuat, seperti korban luka bakar, kanker atau pasien kemo," jelas Lee.
"Bunga segar, tanaman, dan buah-buahan dapat membawa spora jamur yang dapat menginfeksi pasien yang sakit. Panggil unit terlebih dahulu untuk melihat apa yang pantas dibawa."
Sama halnya dengan makanan, dokter bisa jadi kesulitan dalam mengatur misalnya kadar gula darah pasien ketika ternyata diam-diam sering memakan makanan yang dibawa dari luar.
Jangan cerita hal buruk
Foto: iStock
|
Bukan momen yang pas untuk menceritakan hal-hal buruk ketika kamu menjenguk orang di rumah sakit."Jangan membawa berita sedih tentang orang lain yang 'lebih sakit daripadamu' atau cerita tentang siapa yang datang ke rumah sakit dan tidak pernah pulang ke rumah secara hidup-hidup," saran Renault.
Jangan pula cerita hal-hal menyedihkan yang menimpa dirimu atau orang-orang terdekatnya, ini bisa membuatnya semakin kepikiran.
"Tidak ada yang dapat mereka lakukan tentang hal-hal ini dari tempat tidur mereka, dan itu hanya akan membuat mereka merasa lebih tidak berdaya dan kesal," kata psikiater dan penulis Carole Lieberman, MD.
Menurut psikolog klinis berlisensi Kate Cummins, topik yang bagus untuk berbincang dengan pasien adalah dengan membicarakan hal yang bisa buat pasien senang misalnya hobi atau tujuan wisata setelah selesai menjalani rawat inap.
Usahakan tidak terlalu berlama-lama
Foto: iStock
|
Mengetahui bahwa mereka memiliki dukungan adalah penting bagi orang-orang terkasih yang dirawat di rumah sakit, tapi jangan malah jadi berlama-lama di sana dan tak kunjung pulang.
"Pasien biasanya bangun setiap beberapa jam sekali untuk menjalani pemeriksaan vitalnya dan menjalani tes," ungkap Lee. "Waktu mereka harus istirahat sangat penting untuk pemulihan mereka. Usahakan waktu kunjunganmu dan kelompok-kelompokmu minimum saja."
Tak usah ganggu pasien di sebelahnya
Foto: iStock
|
Tidak semua pasien cukup beruntung memiliki kamar sendiri."Jika kamu mengunjungi orang yang dicintai, harap hormati teman sekamar," kata dokter keluarga Jennifer Caudle, DO, asisten profesor di Rowan University School of Osteopathic Medicine.
"Pastikan tidak berisik, perhatikan baik-baik dan ingat bahwa teman sekamar juga seorang pasien," tambahnya.
Selain itu, pikirkan juga perasaan teman sekamarnya. Bagaimanapun ia juga seorang pasien yang butuh istirahat.
"Ketika kamu sakit, semua yang ingin kamu lakukan adalah istirahat," beber Lee.
Pasien di rumah sakit memiliki sistem imun yang melemah sehingga mungkin saja jadi kesulitan melawan bakteri yang normalnya bisa dikalahkan dengan mudah. Kalau kamu memiliki batuk, demam, aatu pilek, etika terbaik adalah untuk tidak dulu berkunjung. Menelepon pasien mungkin adalah cara yang bisa jadi alternatif tanpa harus bertatap muka langsung.
"Bakteri dan virusmu juga dapat ditransfer ke pekerja yang bertanggung jawab untuk merawat orang yang kamu cintai dan pasien lain," kata Rebecca Lee yang berprofesi sebagai perawat.
Lee menyarankan untuk tidak membawa anak-anak di bawah 13 tahun untuk mengunjungi pasien karena sistem kekebalan mereka tidak sekuat orang dewasa, sehingga mereka rentan terhadap kuman dari pasien yang sakit dan menular.
Oh iya, jangan lupa memastikan tanganmu sudah bersih ya sebelum masuk ke kamar pasien, saran dari Anna Renault, anggota Dewan Penasihat Pasien & Keluarga untuk Kualitas dan Keamanan.
"Kamu tidak bisa melihat kuman yang kamu bawa atau keluarkan dari kamar," tuturnya.
Ketika kamu memutuskan untuk membawa bunga, makanan, mungkin tanaman ke pasien, sudah seharusnya kamu minta ijin terlebih dahulu.
"Pengendalian infeksi sangat penting untuk pasien yang sangat sakit dan tidak memiliki sistem kekebalan yang kuat, seperti korban luka bakar, kanker atau pasien kemo," jelas Lee.
"Bunga segar, tanaman, dan buah-buahan dapat membawa spora jamur yang dapat menginfeksi pasien yang sakit. Panggil unit terlebih dahulu untuk melihat apa yang pantas dibawa."
Sama halnya dengan makanan, dokter bisa jadi kesulitan dalam mengatur misalnya kadar gula darah pasien ketika ternyata diam-diam sering memakan makanan yang dibawa dari luar.
Bukan momen yang pas untuk menceritakan hal-hal buruk ketika kamu menjenguk orang di rumah sakit.
"Jangan membawa berita sedih tentang orang lain yang 'lebih sakit daripadamu' atau cerita tentang siapa yang datang ke rumah sakit dan tidak pernah pulang ke rumah secara hidup-hidup," saran Renault.
Jangan pula cerita hal-hal menyedihkan yang menimpa dirimu atau orang-orang terdekatnya, ini bisa membuatnya semakin kepikiran.
"Tidak ada yang dapat mereka lakukan tentang hal-hal ini dari tempat tidur mereka, dan itu hanya akan membuat mereka merasa lebih tidak berdaya dan kesal," kata psikiater dan penulis Carole Lieberman, MD.
Menurut psikolog klinis berlisensi Kate Cummins, topik yang bagus untuk berbincang dengan pasien adalah dengan membicarakan hal yang bisa buat pasien senang misalnya hobi atau tujuan wisata setelah selesai menjalani rawat inap.
Mengetahui bahwa mereka memiliki dukungan adalah penting bagi orang-orang terkasih yang dirawat di rumah sakit, tapi jangan malah jadi berlama-lama di sana dan tak kunjung pulang.
"Pasien biasanya bangun setiap beberapa jam sekali untuk menjalani pemeriksaan vitalnya dan menjalani tes," ungkap Lee. "Waktu mereka harus istirahat sangat penting untuk pemulihan mereka. Usahakan waktu kunjunganmu dan kelompok-kelompokmu minimum saja."
Tidak semua pasien cukup beruntung memiliki kamar sendiri.
"Jika kamu mengunjungi orang yang dicintai, harap hormati teman sekamar," kata dokter keluarga Jennifer Caudle, DO, asisten profesor di Rowan University School of Osteopathic Medicine.
"Pastikan tidak berisik, perhatikan baik-baik dan ingat bahwa teman sekamar juga seorang pasien," tambahnya.
Selain itu, pikirkan juga perasaan teman sekamarnya. Bagaimanapun ia juga seorang pasien yang butuh istirahat.
"Ketika kamu sakit, semua yang ingin kamu lakukan adalah istirahat," beber Lee.
(ask/up)