"Yang selalu saya katakan adalah semua yang dimakan berdampak besar dalam usaha penurunan berat badan. Namun bukan berarti olahraga tidak penting bagi kesehatan. Olahraga penting untuk membangung kekuatan, massa otot, dan fleksibilitas. Olahraga juga bisa mencegah gangguan jantung, hipertensi, diabetes serta memperbaiki mood," kata ahli nutrisi Lisa Drayer dikutip dari CNN.
Menurut Drayer, jumlah asupan kalori kerap lebih besar dibanding yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Akibatnya kalori menumpuk sehingga berat badan tidak kunjung turun. Pendapat ini didukung peneliti Alexxai Kravitz dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, yang merupakan bagian dari National Institutes of Health.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riset dari Harvard Medical School menyatakan, jalan selama 30 menit dengan kecepatan 6,4 kilometer per jam membakar sekitar 200 kalori. Jumlah kalori ini lekas kembali ke tubuh hanya dengan makan 4 biskuit coklat, 1,5 scoop es krim, atau kurang dari 2 gelas minuman anggur. Olahraga lain yang bisa membakar 700 kalori bisa digantikan hanya dengan sepotong kue atau minuman kemasan.
Dengan riset ini, Drayer dan Kravitz menyarankan untuk mengatur pola makan bila ingin menurunkan berat badan. Usai olahraga bukan alasan untuk makan atau minum sepuasnya. Selain itu saat sedang diet tak perlu buru-buru atau merasa bersalah jika berat badan tak kunjung turun. Studi US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan, berat badan yang turun 0,4-0,9 kilogram per minggu berdampak lebih baik dan bertahan lebih lama daripada yang langsung turun banyak.
Baca juga: Ini Lho, Asal Usul Pola Makan 3 Kali Sehari |











































