Hari senin dalam kehidupan sehari-hari memang kadang dianggap sebagai hari yang ruwet membuat stres tingkat tinggi. Studi yang dilakukan peneliti dari Waseda University dan Osaka University bahkan melihat kejadian bunuh diri banyak terjadi Senin pagi.
Lalu apakah fenomena Blue Monday ini benar-benar ada? Simak faktanya berikut seperti dikutip dari BBC pada Senin (21/1/2019):
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mulai populer tahun 2014
Istilah Blue Monday pertama kali dipopulerkan oleh seorang psikolog bernama Cliff Arnall pada tahun 2014. Saat itu ia ingin mencari formula ilmiah yang bisa menjelaskan fenomena senin kelabu setelah diminta oleh perusahaan travel.
2. Dikaitkan dengan gaji
Arnall mengkaitkan gaji, motivasi, hutang, hingga cuaca menjadi rumus perhitungan matematika untuk membuktikan tingkat stres pada Blue Monday.
3. Tidak terbukti ilmiah
Dikutip dari BBC, pada akhirnya Blue Monday tidak pernah terbukti secara ilmiah. Psikolog Philip Clarke dari University of Derby mengatakan bahwa bulan Januari saja tidak bisa dibuktikan sebagai bulan yang paling tinggi kasus kesehatan jiwanya.
"Kata kunci yang perlu diingat, Blue Monday tidak terbukti ilmiah," Kata Philip.
4. Untuk promosi
Menurut Philip istilah Blue Monday saat ini hanya dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan untuk menjual produknya. (fds/wdw)











































