#10YearsChallenge Versi Pembaca detikHealth, Super Banget!

Foto Health

#10YearsChallenge Versi Pembaca detikHealth, Super Banget!

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Rabu, 23 Jan 2019 12:25 WIB
#10YearsChallenge Versi Pembaca detikHealth, Super Banget!
Siap-siap terkesima dengan 10 years challenge pembaca. Foto: dok. pengirim via detikHealth
Jakarta - Belakangan viral 10 Years Challenge, yakni tantangan di mana orang harus mengunggah foto yang menunjukkan perbedaan yang terjadi setelah 10 tahun berlangsung. Mulai dari seleb sampai dengan masyarakat umum pun tertarik untuk melakukannya.

Kali ini, giliran 10 Years Challenge ala pembaca detikHealth yang ingin kami tunjukkan. Asli, benar-benar keren dan menginspirasi banget, lho!

@irfanoalbertino

Foto: dok. pengirim via detikHealth
Sudah melakukan gym selama 5 tahun lamanya, tapi otot-otot enggak kunjung terbentuk. Usut punya usut, karena pola makan yang tidak teratur usai melakukan gym. Lama-lama Irfan mulai ngiri deh sama temannya yang punya badan sudah 'jadi'.

"Akhirnya sekarang gym udah mulai latihan beban yang benar, setiap hari ada jadwal untuk latihan chest, back, shoulder dll. Dan selesai gym pola makan dijaga, makan sayur buah dan makanan yang mengandung protein, sekarang udah mulai deh keliatan hasilnya. Kalau gym benar dari dulu, mungkin sekarang itu perut udah terbelah 6 alias sixpack," tulisnya di keterangan foto.

@liarufio

Foto: dok. pengirim via detikHealth
Foto di sebelah kiri adalah foto Lia jaman kuliah di mana badannya sih kelihatan kecil tapi lengannya terlihat kendor. Ini dikarenakan gaya hidup yang kurang sehat, sering begadang yang benar-benar sampai pagi dan kurang minum. Ditambah sering makan junkfood, duh. Akibatnya, ia jadi sering sakit dan bahkan setahun sekali pasti di rawat inap.

"Sampai akhirnya di tahun 2012, berat badanku sampe di angka 52 kg (tinggiku cuma 155 cm). Apalagi setelah nikah, badan jadi makin melar karena melahirkan sampai 3 anak. Puncaknya, pas anak ke-3, timbangan sampe di angka 56 kg. Aku sampe benci banget liat kaca," tulisnya.

Sampai akhirnya ia jatuh sakit sampai tidak bisa makan. Di sanalah titik baliknya untuk bangkit karena tidak ingin mati muda dan meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil.

"Sekarang, setelah aku transformasi hidup sehat. Alhamdulillah udah jarang banget sakit. Typhus nggak pernah, bahkan mag pun juga udah nggak pernah. Bonusnya, badan jadi langsing, kulit lebih mulus karena terhidrasi, dan muka pun jadi awet muda, selalu disangka anak kuliahan," tutupnya. Wah, inspiratif banget ya!

@christopher_s_supelia

Foto: dok. pengirim via detikHealth
Untuk sampai bisa ke titik sekarang, Christopher mengaku sangatlah tidak mudah.

"Capek, lelah, boring dan hampir putus asa. Tapi semangat menjadi lebih bugar tetap menjadi yang utama. Slogan @ricky.syam25 "kesehatan memang bukan yang utama, tapi tanpa kesehatan; yang utama tidak akan bisa kita raih."

Alhasil, ia pun jadi lebih percaya diri untuk menunjukkan fotonya bertelanjang dada. Hmm ya karena memang kelihatan bugar banget sih. Enggak heran deh.

@chairunnisa23

Foto: dok. pengirim via detikHealth
Mengulik di tahun 2008, dimana Chairunnisa masih duduk di bangku SMA dan tidak begitu memperhatikan penampilannya. Tapi makin lama ia sadar kalau kegemukan bukanlah hal yang baik. Namun sulit soalnya ia hobi banget wisata kuliner. Kira-kira ada 3 restoran yang akan ia jelajahi dalam seminggu. Belum lagi mager alias males gerak yang membuat dia makan dan tidur hingga beratnya mencapai 100 kg dan memuncak di 138 kg.

"Semakin aku berniat buat diet semakin gagal dan akhirnya di 2018 awal aku mencoba bertekad bahwa mimpi yang selama ini aku impikan harus jadi nyata yaitu turun sampai 34 kg," ungkapnya.

Lelah? Sudah pasti pernah ia rasakan. Akan tetapi, dukungan dari keluarga dan sahabat membuatnya semangat. Ia pun merubah pola makannya dengan mengonsumsi nasi secukupnya.

"Akhirnya beratku sekarang 104 kg. Kadang memang susah buat dijalanin tapi kalau ada tekad, spirit dan komit dalam diri itu semua bakal kalah sama yang namanya nafsu," tandasnya.

Halaman 2 dari 5
Sudah melakukan gym selama 5 tahun lamanya, tapi otot-otot enggak kunjung terbentuk. Usut punya usut, karena pola makan yang tidak teratur usai melakukan gym. Lama-lama Irfan mulai ngiri deh sama temannya yang punya badan sudah 'jadi'.

"Akhirnya sekarang gym udah mulai latihan beban yang benar, setiap hari ada jadwal untuk latihan chest, back, shoulder dll. Dan selesai gym pola makan dijaga, makan sayur buah dan makanan yang mengandung protein, sekarang udah mulai deh keliatan hasilnya. Kalau gym benar dari dulu, mungkin sekarang itu perut udah terbelah 6 alias sixpack," tulisnya di keterangan foto.

Foto di sebelah kiri adalah foto Lia jaman kuliah di mana badannya sih kelihatan kecil tapi lengannya terlihat kendor. Ini dikarenakan gaya hidup yang kurang sehat, sering begadang yang benar-benar sampai pagi dan kurang minum. Ditambah sering makan junkfood, duh. Akibatnya, ia jadi sering sakit dan bahkan setahun sekali pasti di rawat inap.

"Sampai akhirnya di tahun 2012, berat badanku sampe di angka 52 kg (tinggiku cuma 155 cm). Apalagi setelah nikah, badan jadi makin melar karena melahirkan sampai 3 anak. Puncaknya, pas anak ke-3, timbangan sampe di angka 56 kg. Aku sampe benci banget liat kaca," tulisnya.

Sampai akhirnya ia jatuh sakit sampai tidak bisa makan. Di sanalah titik baliknya untuk bangkit karena tidak ingin mati muda dan meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil.

"Sekarang, setelah aku transformasi hidup sehat. Alhamdulillah udah jarang banget sakit. Typhus nggak pernah, bahkan mag pun juga udah nggak pernah. Bonusnya, badan jadi langsing, kulit lebih mulus karena terhidrasi, dan muka pun jadi awet muda, selalu disangka anak kuliahan," tutupnya. Wah, inspiratif banget ya!

Untuk sampai bisa ke titik sekarang, Christopher mengaku sangatlah tidak mudah.

"Capek, lelah, boring dan hampir putus asa. Tapi semangat menjadi lebih bugar tetap menjadi yang utama. Slogan @ricky.syam25 "kesehatan memang bukan yang utama, tapi tanpa kesehatan; yang utama tidak akan bisa kita raih."

Alhasil, ia pun jadi lebih percaya diri untuk menunjukkan fotonya bertelanjang dada. Hmm ya karena memang kelihatan bugar banget sih. Enggak heran deh.

Mengulik di tahun 2008, dimana Chairunnisa masih duduk di bangku SMA dan tidak begitu memperhatikan penampilannya. Tapi makin lama ia sadar kalau kegemukan bukanlah hal yang baik. Namun sulit soalnya ia hobi banget wisata kuliner. Kira-kira ada 3 restoran yang akan ia jelajahi dalam seminggu. Belum lagi mager alias males gerak yang membuat dia makan dan tidur hingga beratnya mencapai 100 kg dan memuncak di 138 kg.

"Semakin aku berniat buat diet semakin gagal dan akhirnya di 2018 awal aku mencoba bertekad bahwa mimpi yang selama ini aku impikan harus jadi nyata yaitu turun sampai 34 kg," ungkapnya.

Lelah? Sudah pasti pernah ia rasakan. Akan tetapi, dukungan dari keluarga dan sahabat membuatnya semangat. Ia pun merubah pola makannya dengan mengonsumsi nasi secukupnya.

"Akhirnya beratku sekarang 104 kg. Kadang memang susah buat dijalanin tapi kalau ada tekad, spirit dan komit dalam diri itu semua bakal kalah sama yang namanya nafsu," tandasnya.

(ask/up)

Berita Terkait