Atasi Masalah Kegemukan, Banyak WN Australia Konsultasi Bariatrik ke Bali

Atasi Masalah Kegemukan, Banyak WN Australia Konsultasi Bariatrik ke Bali

Aditya Mardiastuti - detikHealth
Kamis, 24 Jan 2019 08:45 WIB
Foto: Aditya Mardiastuti/detikHealth
Denpasar - Bedah bariatrik atau bariatric surgery mulai populer di Indonesia sekitar sepuluh tahun terakhir. Meski di Bali bedah bariatrik baru populer 2015 lalu, rupanya sudah banyak pasien warga negara asing, khususnya Australia, yang datang untuk konsultasi bariatrik.

Ketua Ikatan Pusat Bedah Digestif Indonesia dr. Nurhayat Usman, SpB-KBD menyebut banyak pasien bariatrik yang berasal dari mancanegara yang konsultasi ke Bali. Pasien-pasien tersebut berasal dari medical tourism yang gencar dilakukan Bali Royal Hospital.

"Kita mulai memperjuangkan di Bali ini yang merupakan volume kasusnya sudah banyak, dengan banyaknya konsumen dari luar, Australia sehingga menambah pengalaman terhadap bariatrik ini," kata Nurhayat di sela First Bali Bariatric Surgery Forum di Bali Royal Hospital, Denpasar, Bali, Rabu (23/1/2019).

Pihak Bali Royal Hospital bersama Forum Bali Bariatric Surgery juga berencana untuk menyusun guideline atau panduan tentang bedah bariatrik. Rumah sakit Bali Royal Hospital dan para dokter bariatrik senior pun bersedia menjadi rujukan pembelajaran kasus-kasus bariatrik.



Di lokasi yang sama, Ketua Bali Bariatric Surgery dr. Gede Eka Rusdi Antara, SpB-KBD, MARS mengungkapkan biaya bedah bariatrik ini masih terbilang mahal. Jika dihitung biaya bedah ini mencapai ratusan juta.

"Biaya kalau lokal, Bali Royal Hospital punya sistem kesadaran rumah sakit untuk bantu masyarakat bahwa bagaimana operasi bariatrik bisa terjangkau. Untuk alatnya bisa habis Rp 40 juta, Rp 150 juta, tapi di sini, Bali Royal bikin terobosan (untuk studi bariatrik) bisa disebut Rp 60-65 juta di luar asuransi," ujar ketua tim dokter ahli yang menangani kasus Titi Wati perempuan berbobot 220 kg itu.

Rusdi menyebut sepanjang praktik bedah bariatrik dia sudah menangani sekitar 50-an pasien dari mancanegara. Dia menambahkan kasus Titi Wati pun bukan kasus bedah bariatrik dengan bobot terberat yang dia tangani.

"Sepanjang karier bedah bariatrik, berat badan terberat 230 kg dan paling ringan 130 kg. Pasien yang 230 kg itu dari luar negeri sudah operasi sekali dan sudah turun 45 kg dalam dua bulan. Pasien asing mayoritas dari Australia, New Zealand, Prancis, Amerika Serikat juga ada," ujarnya.




Tonton juga video 'Liana Tasno Bagikan Tips Ampuh Mengurangi Ngemil':

[Gambas:Video 20detik]


Atasi Masalah Kegemukan, Banyak WN Australia Konsultasi Bariatrik ke Bali
(ams/up)