Mantan Pemain PSIS Serangan Jantung di Usia 22 Tahun, Apa Saja Faktornya?

Mantan Pemain PSIS Serangan Jantung di Usia 22 Tahun, Apa Saja Faktornya?

Firdaus Anwar - detikHealth
Sabtu, 26 Jan 2019 13:00 WIB
Mantan Pemain PSIS Serangan Jantung di Usia 22 Tahun, Apa Saja Faktornya?
Foto: shutterstock
Jakarta -

PSIS Semarang pada Jumat (25/1) mengumumkan kabar duka tentang kepergian salah satu pemain muda sepak bola Indonesia, Erik Dwi Ermawansyah, di media sosial. Ia dikabarkan meninggal setelah mengalami serangan jantung di usia 22 tahun.

"Innalillahi wa Inna ilaihi raji'un. Segenap manajemen, pemain dan official pelatih PSIS Semarang turut berduka cita atas meninggalnya Erik Dwi Ermawansyah pada hari ini, Jum'at (25/1/2019) yang mengalami serangan jantung. Semoga khusnul hotimah Rik. Al-Fatihah," tulis PSIS dalam akun Instagram resminya.

Menurut American Heart Association serangan jantung sendiri adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti akibat arteri yang tersumbat. Dampaknya bagian jantung yang tidak mendapat nutrisi dari darah perlahan akan mati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski usia 45 tahun ke atas bagi pria dan 55 tahun untuk wanita jadi salah satu faktor risiko untuk serangan jantung, ada juga faktor-faktor lain yang bisa berkontribusi. Itulah alasan kenapa kadang serangan jantung terjadi pada mereka yang masih relatif muda.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut faktor resikonya:

Merokok

Foto: (Thinkstock)
Rokok jadi salah satu risiko besar untuk kejadian serangan jantung. Peneliti dari Cardiothoracic Centre Northern General Hospital menemukan bahwa kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko serangan jantung hingga delapan kali lipat pada orang dewasa muda.

Ini karena konsumsi rokok dapat memperburuk kondisi pembuluh darah membuatnya jadi semakin rentan untuk terjadi penyumbatan.

Kolesterol tinggi

Foto: shutterstock
Penyebab utama serangan jantung adalah penyumbatan pembuluh darah dan hal itu bisa terjadi ketika kolesterol darah tidak dijaga dengan baik. Seiring berjalannya waktu kandungan kolesterol bisa menumpuk menjadi plak yang bisa semakin tebal di pembuluh darah.

Cara paling mudah untuk mengendalikan kolesterol menurut spesialis jantung dr Vito A Damay, SpJP, adalah dengan mengatur pola makan. Hindari makanan yang digoreng dan daging tinggi lemak.

Hipertensi

Foto: Thinkstock
Satu lagi kondisi yang bisa menimbulkan penyumbatan pembuluh darah berujung serangan jantung, hipertensi. Dengan kondisi jantung memompa darah dengan keras, ditandai dengan tekanan darah yang tinggi, lama-lama dinding pembuluh darah akan mengeras kehilangan elastisitasnya.

Dampaknya dinding pembuluh darah yang tidak elastis akan jadi lebih mudah untuk tersumbat.

"Kan dia menambah beban dari jantung, memompanya lebih. Sehingga pertama otot-ototnya akan menebal, pembuluh darahnya akan mengeras. Hampir semua organ yang mempunyai pembuluh darah akan menjadi korban dari hipertensi," tutur dr Tunggul D. Situmorang, SpPD, KGH, konsultan ginjal dan hipertensi dari PAPDI (Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia)

Diabetes

Foto: shutterstock
Kandungan gula darah yang tinggi menurut dr Iwan Dakota, SpJP(K), Direktur RS Jantung Harapan Kita dapat memicu serangan jantung. Ia menyarankan agar pasien diabetes melakukan cek jantung rutin minimal setahun sekali.

Kadar gula darah yang tinggi pada diabetes, menurut dr Iwan bisa menyebabkan pembuluh darah menciut. Kondisi pembuluh darah pada pasien diabetes juga menyebabkan plak lebih mudah terbentuk, sehingga memicu penyumbatan.

"Kita sebut silent Ischemia. Nggak ada gejala khas, paling-paling pingsan begitu saja," kata dr Iwan.

Penyakit bawaan

Foto: Getty Images
Terakhir yang juga bisa menjadi faktor pemicu serangan jantung di usia muda adalah karena kelainan sejak lahir. Beberapa kondisi seperti misalnya Hypertrophic cardiomyopathy membuat dinding jantung menebal sehingga semakin sulit untuk memompa darah.

Hypertrophic cardiomyopathy disebut-sebut sebagai salah satu penyebab umum serangan jantung pada atlet muda.

Halaman 2 dari 6
Rokok jadi salah satu risiko besar untuk kejadian serangan jantung. Peneliti dari Cardiothoracic Centre Northern General Hospital menemukan bahwa kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko serangan jantung hingga delapan kali lipat pada orang dewasa muda.

Ini karena konsumsi rokok dapat memperburuk kondisi pembuluh darah membuatnya jadi semakin rentan untuk terjadi penyumbatan.

Penyebab utama serangan jantung adalah penyumbatan pembuluh darah dan hal itu bisa terjadi ketika kolesterol darah tidak dijaga dengan baik. Seiring berjalannya waktu kandungan kolesterol bisa menumpuk menjadi plak yang bisa semakin tebal di pembuluh darah.

Cara paling mudah untuk mengendalikan kolesterol menurut spesialis jantung dr Vito A Damay, SpJP, adalah dengan mengatur pola makan. Hindari makanan yang digoreng dan daging tinggi lemak.

Satu lagi kondisi yang bisa menimbulkan penyumbatan pembuluh darah berujung serangan jantung, hipertensi. Dengan kondisi jantung memompa darah dengan keras, ditandai dengan tekanan darah yang tinggi, lama-lama dinding pembuluh darah akan mengeras kehilangan elastisitasnya.

Dampaknya dinding pembuluh darah yang tidak elastis akan jadi lebih mudah untuk tersumbat.

"Kan dia menambah beban dari jantung, memompanya lebih. Sehingga pertama otot-ototnya akan menebal, pembuluh darahnya akan mengeras. Hampir semua organ yang mempunyai pembuluh darah akan menjadi korban dari hipertensi," tutur dr Tunggul D. Situmorang, SpPD, KGH, konsultan ginjal dan hipertensi dari PAPDI (Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia)

Kandungan gula darah yang tinggi menurut dr Iwan Dakota, SpJP(K), Direktur RS Jantung Harapan Kita dapat memicu serangan jantung. Ia menyarankan agar pasien diabetes melakukan cek jantung rutin minimal setahun sekali.

Kadar gula darah yang tinggi pada diabetes, menurut dr Iwan bisa menyebabkan pembuluh darah menciut. Kondisi pembuluh darah pada pasien diabetes juga menyebabkan plak lebih mudah terbentuk, sehingga memicu penyumbatan.

"Kita sebut silent Ischemia. Nggak ada gejala khas, paling-paling pingsan begitu saja," kata dr Iwan.

Terakhir yang juga bisa menjadi faktor pemicu serangan jantung di usia muda adalah karena kelainan sejak lahir. Beberapa kondisi seperti misalnya Hypertrophic cardiomyopathy membuat dinding jantung menebal sehingga semakin sulit untuk memompa darah.

Hypertrophic cardiomyopathy disebut-sebut sebagai salah satu penyebab umum serangan jantung pada atlet muda.

(fds/up)

Berita Terkait