5 Risiko yang Mengintai Kalau Keseringan Menahan Pipis

5 Risiko yang Mengintai Kalau Keseringan Menahan Pipis

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Senin, 28 Jan 2019 16:31 WIB
5 Risiko yang Mengintai Kalau Keseringan Menahan Pipis
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Menahan buang air kecil adalah hal yang bisa dibilang pernah dilakukan orang. Berbagai alasan bisa membuat kita menahan pipis, bisa karena toilet yang kotor atau mungkin karena takut pergi sendiri.

Tapi jangan membiasakan diri untuk melakukan kebiasaan ini, sebab ada banyak hal merugikan ketika kita menjadikan ini berulang berkali-kali. Dikutip dari Bustle, menahan kencing meningkatkan risiko kondisi kandung kemih tertentu, yang akan memerlukan bantuan lebih lanjut dalam perawatan, kata Robert Glatter, MD, asisten profesor pengobatan gawat darurat di Northwell Health.

Apa saja risiko yang mengancam? Baca selengkapnya dan jangan segan untuk membagikan kepada orang-orang tersayang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Infeksi saluran kemih

Foto: ilustrasi/thinkstock
Salah satu risiko potensial menahan air seni terlalu lama adalah mendapatkan infeksi saluran kemih.

"Apakah kamu sibuk di tempat kerja, berlarian melakukan tugas, atau mengemudi jarak jauh, penting untuk diingat untuk tidak menahan kencing," ujar Glatter.

"Urine yang tertinggal di kandung kemih untuk jangka waktu yang lebih lama menempatkanmu pada risiko infeksi yang lebih besar."

Awas ngompol

Foto: thinkstock
Jika kamu menahan kencing terlalu lama, kamu mungkin akan susah payah menggerakkan sfingter alias otot-otot yang mengendalikan aliran urine, yang akan menyebabkan mereka 'kelelahan'. Ini dapat menyebabkan kebocoran atau inkontinensia, karena kandung kemih tidak dapat mengontrol aliran secara memadai.

"Sfingter yang sehat sangat penting untuk kandung kemih yang berfungsi dengan baik," ungkap Glatter.

Kebelet berulang kali

Foto: Thinkstock

Selain membuat otot-otot kandung kemih melemah dan berakibat kamu bisa saja 'ngompol', kebiasaan ini juga dapat membuat ukuran kandung kemih melebar.

Apabila memaksanya untuk mengembang, kamu akan kencing lebih sering di hari itu. Tentunya menyebalkan banget kan harus bolak-balik ke toilet di tengah pertemuan penting dengan atasan?

Sfingter bisa rusak, loh

Foto: Thinkstock

Ketika menahan kencing dalam waktu yang lama, ini dapat menyebabkan tekanan pada kandung kemih dan membuat sfingter menutup. "Ini dapat menyebabkan kerusakan pada sphincter urine," ucap Glatter. Kalau sfingter rusak maka bukan tidak mungkin untuk mengalami ancaman sering ngompol.

Kandung kemih pecah

Foto: thinkstock
Kedengarannya menakutkan dan mungkin sangat terkesan 'tidak mungkin'. Meski demikian, Glatter mengungkapkan hal ini bisa saja terjadi apalagi jika kamu memiliki riwayat.

"Meskipun ini sangat jarang, masih mungkin itu bisa terjadi," tutur Glatter.

"Ini biasanya terjadi dalam cedera kandung kemih sebelumnya atau jaringan parut akibat operasi mungkin juga karena peradangan masa lalu."

Jadi, jika kamu pernah mengalami kondisi ini sebelumnya, kamu harus berhati-hati menahan kencing terlalu lama.

Halaman 2 dari 6
Salah satu risiko potensial menahan air seni terlalu lama adalah mendapatkan infeksi saluran kemih.

"Apakah kamu sibuk di tempat kerja, berlarian melakukan tugas, atau mengemudi jarak jauh, penting untuk diingat untuk tidak menahan kencing," ujar Glatter.

"Urine yang tertinggal di kandung kemih untuk jangka waktu yang lebih lama menempatkanmu pada risiko infeksi yang lebih besar."

Jika kamu menahan kencing terlalu lama, kamu mungkin akan susah payah menggerakkan sfingter alias otot-otot yang mengendalikan aliran urine, yang akan menyebabkan mereka 'kelelahan'. Ini dapat menyebabkan kebocoran atau inkontinensia, karena kandung kemih tidak dapat mengontrol aliran secara memadai.

"Sfingter yang sehat sangat penting untuk kandung kemih yang berfungsi dengan baik," ungkap Glatter.

Selain membuat otot-otot kandung kemih melemah dan berakibat kamu bisa saja 'ngompol', kebiasaan ini juga dapat membuat ukuran kandung kemih melebar.

Apabila memaksanya untuk mengembang, kamu akan kencing lebih sering di hari itu. Tentunya menyebalkan banget kan harus bolak-balik ke toilet di tengah pertemuan penting dengan atasan?

Ketika menahan kencing dalam waktu yang lama, ini dapat menyebabkan tekanan pada kandung kemih dan membuat sfingter menutup. "Ini dapat menyebabkan kerusakan pada sphincter urine," ucap Glatter. Kalau sfingter rusak maka bukan tidak mungkin untuk mengalami ancaman sering ngompol.

Kedengarannya menakutkan dan mungkin sangat terkesan 'tidak mungkin'. Meski demikian, Glatter mengungkapkan hal ini bisa saja terjadi apalagi jika kamu memiliki riwayat.

"Meskipun ini sangat jarang, masih mungkin itu bisa terjadi," tutur Glatter.

"Ini biasanya terjadi dalam cedera kandung kemih sebelumnya atau jaringan parut akibat operasi mungkin juga karena peradangan masa lalu."

Jadi, jika kamu pernah mengalami kondisi ini sebelumnya, kamu harus berhati-hati menahan kencing terlalu lama.

(ask/up)

Berita Terkait