Dr Lissa Herron sebagai salah satu peneliti mengatakan ayam telah disuntikan dengan genetik dari manusia sehingga bisa menghasilkan telur mengandung senyawa kimia atau protein tertentu. Telur-telur tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk membuat obat rematik hingga kanker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut peneliti biaya produksi obat bisa sampai 100 kali lebih murah ketika ditelurkan oleh ayam daripada dibuat pabrik. Ini karena fakta membuat kandang ayam lebih terjangkau daripada membuat fasilitas produksi pabrik.
Tiga telur ayam menurut peneliti cukup untuk memproduksi satu dosis obat. Dalam setahun seekor ayam bisa menghasilkan sampai sekitar 300 telur, sehingga bila jumlah ayamnya mencukupi tidak menutup kemungkinan dihasilkan secara komersil.
Lissa menjamin bahwa ayam-ayam dalam penelitian tidak menderita bahkan dimanjakan.
"Mereka tinggal di kandang yang sangat besar. Mereka diberi makan dan minum oleh teknisi terlatih sehingga bisa menikmati hidupnya," pungkas Lissa.











































