Menahan kentut terlalu lama jutsru bisa membuat kita malah kentut tak terkendali. Akan tetapi, belum ada penelitian yang jelas apakah naiknya tekanan di rektum meningkatkan risiko timbulnya kondisi diverculitis, di mana kantung kecil terbentuk di dinding usus dan terinflamasi atau justru tak bermasalah.
Dikutip dari ABC News, gas di usus datang dari berbagai sumber. Bisa saja dari menelan udara, dari karbon dioksida yang terproduksi saat asam lambung tercampur dengan bikarbonat di usus kecil. Atau, bisa diproduksi oleh bakteria yang berada di usus besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walau dianggap memiliki tugas tertentu yang berdampak pada kesehatan, memproduksi gas yang terlalu banyak bisa menyebabkan kembung, nyeri, borborygmus (suara bergemuruh di perut), sendawa dan kentut tanpa henti," demikian tulis situs tersebut.
Saat kita menahan kentut, selain suaranya kita juga takut baunya akan sangat mengganggu. Kentut berbau karena mengandung sulfur, misalnya saat kita memakan kacang-kacangan atau produk susu.
Dan sayangnya, jika kamu menemui situasi ini saat berada di dalam pesawat, para peneliti menyebut kabin yang bertekanan membuat kita akan semakin sering kentut. Hal ini disebabkan volume gas yang melebar di tekanan kabin bawah, ketimbang saat berada di tanah.
Oleh karena itu disarankan apabila kamu merasakan ingin kentut dengan volume gas yang cukup besar, lebih baik kamu menyingkir ke lokasi yang lebih sesuai seperti tempat terbuka. Entah bisa kentut atau tidak, hal yang terbaik untuk kesehatan pencernaanmu justru jangan menahannya dan tetap keluarkan saja.
(frp/up)











































