"Faktor psikologi, bagaimana seseorang dulu dibesarkan oleh orang tuanya. Apakah terlalu dimanja, atau terlalu digalakin, atau dicuekin, atau dia dibeda-bedakan dengan saudara yang lainnya. Atau orang tua tidak konsisten. Contohnya 'kamu boleh pergi pesta, tapi kalau kecelakaan terserah ya' seperti itu," kata dr Sylvia Detri Elvira, SpKJ(K), dari RS Cipto Mangunkusumo saat dihubungi detikHealth baru-baru ini.
Akibatnya, anak menjadi 'double bind' alias bingung serba salah. Emosi jadi tidak stabil, lalu rentan terhadap masalah kejiwaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dr Sylvia, orang tia sebaiknya mengambil sikap positif dalam mengasuh anak. Termasuk bila anak melakukan kesalahan, sebaiknya jangan dibuat takut atau malah ditekan sehingga mengalami depresi.
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang ditandai dengan delusi dan halusinasi. Delusi terjadi ketika seseorang mengalami gangguan persepsi, seperti menganggap dirinya sesuatu yang tidak sebenarnya. Halusinasi lebih terkait persepsi panca indra, seperti mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada.











































