Dikutip dari detikNews, siswa yang ditampar mengadukan perbuatan cleaning service pada orang tuanya. Cleaning service dikeroyok siswa bersama ayahnya yang datang ke sekolah dan 3 orang temannya.
Menanggapi kejadian tersebut, psikolog Diana Mutiah memperkirakan adanya salah pengertian tentang kasih sayang. Pola asuh yang dilandasi kasih sayang orang tua bukan berarti membela anak secara membabi buta.
"Di sini mungkin ada kesalahan pola asuh. Saat anak mengadu pada orang tua pertimbangkan dulu masalahnya dengan baik. Jika anak yang melakukan kesalahan maka orangtua harus membantu anak untuk bertanggung jawab dan minta maaf," kata Diana dari Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada detikHealth Senin (11/02/2019).
Menurut Diana, pola asuh yang 100 persen membela anak berisiko menyebabkan mereka tumbuh tanpa mengenal tanggung jawab. Mereka merasa bebas melakukan apa pun tanpa perlu menaati aturan. Bila ada masalah mereka memilih cuci tangan dengan melaporkannya pada orang tua.
Padahal pada kenyataannya, tiap aspek dalam kehidupan ada aturannya masing-masing. Setiap perbuatan pasti diiringi tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Anak yang belajar hal tersebut sejak dini bisa memiliki karakter lebih baik ketika dewasa.