Ani Yudhoyono Sakit, Bagaimana Etika Membesuk Pasien di RS?

Ani Yudhoyono Sakit, Bagaimana Etika Membesuk Pasien di RS?

Firdaus Anwar - detikHealth
Selasa, 12 Feb 2019 12:39 WIB
Ani Yudhoyono Sakit, Bagaimana Etika Membesuk Pasien di RS?
Ani Yudhoyono dirawat di rumah sakit Singapura, bagaimana etika menjenguk yang baik? (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Jakarta - Ani Yudhoyono dikabarkan jatuh sakit dan tengah dirawat di rumah sakit Singapura. Masih belum jelas penyakit apa yang dideritanya namun Ani Yudhoyono masih bisa mengunggah foto di Instagram menunjukkan beberapa kiriman ucapan lekas sembuh dari orang lain.

Beberapa tokoh dikabarkan ingin menjenguk namun masih belum mendapat izin. Menurut Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief alasannya karena Ani Yudhoyono masih dalam tahap observasi.

Terkait hal tersebut ketika kita ingin menjenguk orang ke rumah sakit memang ada beberapa etika yang harus diperhatikan. Dikutip dari beberapa sumber berikut contohnya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perhatikan kebersihan

Foto: Frieda Isyana Putri/detikcom
Karena di rumah sakit (RS) berkumpul orang-orang dengan kondisi penyakit dan sistem imun yang lemah, pengunjung sangat diharapkan menjaga kebersihan. Sebelum bertemu pasien misalnya cuci tangan terlebih dahulu dengan cairan pembersih.

Pada beberapa kasus, kadang kita dibutuhkan untuk mengganti pakaian terlebih dahulu dengan yang sudah disediakan rumah sakit. Tujuannya untuk menjaga sterilitas ruang perawatan.

Jangan ramai-ramai

Foto: iStock
Saat teman atau kerabat sakit banyak orang mungkin ingin menjenguk, namun sebisa mungkin jangan datang sekaligus beramai-ramai. Tujuannya agar tidak menimbulkan keributan mengganggu pasien lain di ruangan yang sama.

Selain itu juga perhatikan jam besuk, jangan berlama-lama karena bagi pasien sakit istirahat yang cukup adalah faktor penting dalam proses pemulihan.

Jangan makan makanan pasien

Foto: iStock
Saat makanan yang disediakan rumah sakit tidak dihabiskan oleh pasien, beberapa orang yang berkunjung mungkin tergoda untuk menghabiskannya karena merasa sayang bila dibuang. Anna Renault dari Dewan Pengawas Pasien dan Keluarga Amerika Serikat mengatakan sebaiknya hindari perilaku tersebut.

Alasannya karena ini bisa mengecoh petugas medis yang mungkin sedang berusaha memonitor perilaku makan pasien.

"Pasien jadi tampak makannya baik-baik saja. Dokter akan mengira ia mendapat nutrisi yang dibutuhkan, padahal tidak," kata Anna seperti dikutip dari Reader's Digest.

Bunga dan makanan segar tidak disarankan

Foto: Thinkstock
Saat ini sudah jadi seperti kewajiban untuk mengunjungi pasien di rumah sakit membawa bunga atau buah-buahan segar. Padahal sebetulnya hal ini bertolak belakang dengan etika rumah sakit yang berusaha mengendalikan potensi risiko infeksi.

Menurut perawat Rebecca Lee bunga, tumbuhan, atau buah segar dapat membawa spora fungi yang berbahaya bagi pasien dengan sistem imun lemah seperti pada kasus kanker atau korban luka bakar.

"Sebelum membawa barang-barang itu coba lebih dulu telepon unit rawat pasien tanyakan apa saja yang boleh dibawa," kata Rebecca.

Membanding-bandingkan cerita medis

Foto: iStock
Pasien sudah menderita karena sakitnya, jangan datang berkunjung untuk bercerita tentang pengalaman penyakit orang lain. Sebisa mungkin hindari bercerita tentang kabar negatif agar pasien jadi tidak merasa semakin buruk.

"Jangan bilang kalau ada orang yang lebih sakit dari dirinya, atau cerita tentang bagaimana orang lain tidak pernah pulang dari rumah sakit atau hidup dengan kecacatan permanen," kata Rebecca.

Halaman 2 dari 6
Karena di rumah sakit (RS) berkumpul orang-orang dengan kondisi penyakit dan sistem imun yang lemah, pengunjung sangat diharapkan menjaga kebersihan. Sebelum bertemu pasien misalnya cuci tangan terlebih dahulu dengan cairan pembersih.

Pada beberapa kasus, kadang kita dibutuhkan untuk mengganti pakaian terlebih dahulu dengan yang sudah disediakan rumah sakit. Tujuannya untuk menjaga sterilitas ruang perawatan.

Saat teman atau kerabat sakit banyak orang mungkin ingin menjenguk, namun sebisa mungkin jangan datang sekaligus beramai-ramai. Tujuannya agar tidak menimbulkan keributan mengganggu pasien lain di ruangan yang sama.

Selain itu juga perhatikan jam besuk, jangan berlama-lama karena bagi pasien sakit istirahat yang cukup adalah faktor penting dalam proses pemulihan.

Saat makanan yang disediakan rumah sakit tidak dihabiskan oleh pasien, beberapa orang yang berkunjung mungkin tergoda untuk menghabiskannya karena merasa sayang bila dibuang. Anna Renault dari Dewan Pengawas Pasien dan Keluarga Amerika Serikat mengatakan sebaiknya hindari perilaku tersebut.

Alasannya karena ini bisa mengecoh petugas medis yang mungkin sedang berusaha memonitor perilaku makan pasien.

"Pasien jadi tampak makannya baik-baik saja. Dokter akan mengira ia mendapat nutrisi yang dibutuhkan, padahal tidak," kata Anna seperti dikutip dari Reader's Digest.

Saat ini sudah jadi seperti kewajiban untuk mengunjungi pasien di rumah sakit membawa bunga atau buah-buahan segar. Padahal sebetulnya hal ini bertolak belakang dengan etika rumah sakit yang berusaha mengendalikan potensi risiko infeksi.

Menurut perawat Rebecca Lee bunga, tumbuhan, atau buah segar dapat membawa spora fungi yang berbahaya bagi pasien dengan sistem imun lemah seperti pada kasus kanker atau korban luka bakar.

"Sebelum membawa barang-barang itu coba lebih dulu telepon unit rawat pasien tanyakan apa saja yang boleh dibawa," kata Rebecca.

Pasien sudah menderita karena sakitnya, jangan datang berkunjung untuk bercerita tentang pengalaman penyakit orang lain. Sebisa mungkin hindari bercerita tentang kabar negatif agar pasien jadi tidak merasa semakin buruk.

"Jangan bilang kalau ada orang yang lebih sakit dari dirinya, atau cerita tentang bagaimana orang lain tidak pernah pulang dari rumah sakit atau hidup dengan kecacatan permanen," kata Rebecca.

(fds/up)

Berita Terkait