"Dalam budaya booking ini tidak heran jika ada perempuan yang sudah menikah sejak umur 14 tahun. Dalam budaya ini usia pasangan pria bisa berusia 18-41 tahun sehingga ada beda umur yang sangat besar. Pernikahan pada pasangan yang fisik dan mentalnya belum siap bisa berisiko bagi pembangunan keluarga dan masa depan kedua orang tersebut," kata Efa dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) dalam diseminasi hasil penelitian dan pengembangan kependudukan, keluarga berencana dan kesejahteraan keluarga dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kamis (14/02/2019).
Dalam booking jodoh tersebut, pihak laki-laki biasanya memberi kode yang menyatakan ketertarikan pada keluarga calon istri. Bila setuju, keluarga perempuan dipersilahkan 'main' ke rumah pihak laki-laki. Main merujuk pada kesepakatan resmi antar keluarga yang akan berujung pada pernikahan kedua pasangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini tak lepas dari tingkat ekonomi, pendidikan, dan budaya masyarakat setempat yang masih didominasi laki-laki. Kondisi ini bisa diperbaiki jika ada usaha sosialisasi terus-menerus tentang bahaya nikah dini, pembagian peran, serta perencanaan keluarga.
(Rosmha Widiyani/up)











































