Pria Pamer Kelamin di Karawang, Seksolog Singgung Kemungkinan Ekshibisionisme

Pria Pamer Kelamin di Karawang, Seksolog Singgung Kemungkinan Ekshibisionisme

Rosmha Widiyani - detikHealth
Jumat, 22 Feb 2019 13:00 WIB
Pria Pamer Kelamin di Karawang, Seksolog Singgung Kemungkinan Ekshibisionisme
Teror pria mesum pamer alat vital gemparkan siswi di Karawang (Foto: iStock)
Jakarta - Sekelompok pria memamerkan alat kelaminnya kepada perempuan di Karawang, Jawa Barat. Dikutip dari detiknews, sekelompok pria tersebut naik kendaraan sebelum tiba-tiba mengeluarkan alat kelaminnya di depan perempuan.

Menanggapi kejadian tersebut, seksolog dari Universitas Udayana Prof dr Wimpie Pangkahila, SpAnd menyinggung kemungkinan adanya penyimpangan perilaku seks dalam kasus tersebut. Perilaku ekshibisionisme tersebut biasanya dilakukan pria terhadap wanita remaja hingga dewasa.

"Sangat mungkin kelainan yang disebut ekshibisionisme," kata Prof Wimpie pada detikHealth, Jumat (22/02/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku mendapat kepuasan dengan mempertontonkan alat kelaminnya di depan orang banyak. Perilaku ini mungkin ada hubungannya dengan gangguan perkembangan psikoseksual saat beranjak remaja," lanjutnya.



Ekshibisionisme merupakan salah satu tipe gangguan paraphilia yang di dalamnya termasuk juga pedophilia, sadisme, dan necrophilia. Paraphilia adalah kondisi seseorang mengalami dorongan seksual berulang dan fantasi yang melibatkan objek bukan manusia, pasangan yang tidak tepat, tanpa persetujuan, situasi yang menyakitkan atau merendahkan.

Pelaku ekshibisionisme umumnya tidak memiliki ketertarikan kontak seksual dengan korban. Walau begitu, perilaku ekshibisionisme bisa menimbulkan trauma dan ketidaknyamanan bagi korban perilaku pamer kelamin.



Pria Pamer Kelamin di Karawang, Seksolog Singgung Kemungkinan Ekshibisionisme
(up/up)
Teror Ekshibisionisme
10 Konten
Karawang digemparkan aksi cabul sekelompok pria yang suka pamer alat vital di tempat umum. Perilaku yang mengarah pada aksi ekshibisionisme tersebut rupanya banyak ditemukan di sekitar kita. Tidak ada kontak seksual, tapi bisa memicu trauma psikis.

Berita Terkait