Menanggapi kasus semacam itu, psikolog klinis Felicia Illina Nainggolan menyarankan para korban tetap tenang. Korban harus memperlihatkan seolah-olah tidak peduli dengan kegiatan pelaku.
"Pelaku ekshibisionisme puas ketika melihat orang lain kaget, takut, cemas, atau jijik. Ekspresi ini akan membuat pelaku senang. Selain itu, segera alihkan posisi tubuh supaya tidak lagi menghadapi pelaku," kata psikolog yang kerap disapa Cia ini pada detikHealth.
Selain tetap tenang dan cuek, Cia juga menyarankan korba lari ke tempat yang lebih ramai. Tempat ini sebaiknya memberi rasa aman sehingga korban bisa segera mendapat pertolongan.
Jika pelaku memamerkan alat kelamin di dalam angkutan umum, Cia menyarankan segera berhentikan mobil angkutan tersebut dan keluar. Bila pelaku mendekat, korban sebaiknya lari menjauh dan berteriak untuk mendapat pertolongan dari orang lain.
(up/up)