Awalnya pria asal Inggris ini menyadari ada bintil kecil di ujung penisnya tahun lalu. Ia mengira adalah infeksi, karena ia mengalami kesulitan kencing. Namun lama-kelamaan bintil tersebut membesar seukuran anggur.
Dokter mengira bengkak tersebut disebabkan kulup penisnya dan segera menyunatnya secara medis. Mimpi buruknya kemudian menjadi nyata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak saat itu ia sudah menjalani lima operasi, enam pengobatan radioterapi, dan dua siklus kemoterapi. Namun dokternya mengatakan jenis kankernya adalah yang paling agresif dan sudah pasti akan menjadi parah, kanker tersebut telah menggerogoti penis Dale sehingga bisa-bisa suatu hari ia akan kehilangan organ tersebut.
Dale juga kehilangan semua fungsi seksualnya, padahal ia sempat berharap untuk segera punya anak kedua dengan tunangannya, sebelum ia terdiagnosis. Kini ia ingin lebih fokus dengan anak dan tunangannya pada beberapa bulan atau tahun terakhir yang ia miliki.
Kanker penis disebabkan oleh inveksi Human Papiloma Virus (HPV), virus yang sama dengan kanker serviks pada wanita. Virus HPV memiliki banyak tipe, beberapa di antaranya dapat menyebabkan perubahan pada sel tubuh yang berkembang menjadi kanker. Sekitar 40 tipe HPV hidup di membran mukosa seperti vagina, serviks, dan anus.
Jenis kanker ini masih cukup jarang ditemukan pada pria, namun pada tahun 2018, sekitar 1 hingga 5 pria diprediksi mengidap kanker sebelum berumur 75 tahun.
dr Ricard Quek, Senior Counsultant - Medical Oncology dari Parkway Cancer Center beberapa waktu lalu menyatakan pria yang sering merokok, melakukan seks bebas, dan terinfeksi HIV memiliki risiko tinggi terkena kanker penis.











































