Salah satu penelitian yang mengungkap hal itu dilakukan di University of Cambridge pada 2014. Dengan Functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI), para ilmuwan mengamati struktur dan aktivitas otak orang-orang yang mengalami kecanduan video porno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temuan lain yang terungkap dalam penelitian ini adalah bahwa kecanduan pornografi juga membuat seseorang punya kecenderungan perilaku impulsif dan gangguan obsesif kompulsif (OCD).
Walau demikian, perbedaan struktur dan aktivitas otak yang teramati tidak serta merta bisa dikaitkan dengan video porno. Dokter bedah saraf dari RS Mayapada, dr Roslan Yusni Hasan, kepada detikHealth pernah mengomentari hal itu.
"Memang berbeda, tapi itu bukan karena seseorang itu lihat pornografi jadi berubah otaknya," kata dr Ryu, demikian sapaan akrabnya.
Kebiasaan menonton video porno pada pelaku incest di Lampung diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas. Pelaku selain menyetubuhi saudara kandungnya yang mengalami disabilitas mental, juga disebut pernah menyetubuhi sapi dan kambing.
Kata psikolog soal dampak menonton video porno bisa disimak dalam video Bincang Sehat berikut ini:











































