Menurut dosen Lab Organik Kimia Universitas Padjajaran Ahmad Zainuddin, dikutip dari detikNews, potasium yang digunakan dalam bom biasanya adalah potasium nitrat (KNO3). Ledakan akibat potasium bisa sekadar mengagetkan hingga melukai bergantung pada kuantitas zat.
"Kalau disimpan dalam suhu panas 120 derajat tanpa dicampur apa pun bisa meledak. Potasium nitrat dalam bom-bom seperti itu memang tidak didesain untuk dibakar dulu agar meledak," kata Ahmad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Potasium, Bahan Peledak yang Larut dalam Air |
Layaknya zat kimia lain, potasium nitrat sebetulnya bisa bermanfaat bagi manusia. Dikutip dari Livestrong, komponen ini digunakan sebagai bahan pengawet dalam daging, keju, dan odol. Dalam pertanian, potasium nitrat juga dipakai sebagai pupuk. Namun zat ini jangan sampai kontak langsung dengan seluruh organ tubuh.
Potasium nitrat yang terhirup langsung bisa menimbulkan masalah pernapasan, misal batuk dan sulit bernapas. Kontak dengan kulit berisiko mengakibatkan gatal, kemerahan, dan munculnya sensasi perih. Sedangkan bila tertelan bisa mengakibatkan bibir dan ujung kuku kebiruan, sakit perut, pusing, mual, muntah, dan diare.
Mereka yang kontak langsung dengan potasium nitrat dalam kehidupan sehari-hari sebaiknya menggunakan pelindung, misal masker. Bila sampai terhirup, korban sebaiknya segera mendapat udara segar. Jika memungkinkan, korban bisa dirangsang muntah untuk mengeluarkan sisa zat dalam tubuh. Setelah itu, korban sebaiknya segera mendapat penanganan medis.
Bom Meledak saat Polisi Tangkap Terduga Teroris di Sibolga Sumut, Simak Videonya:












































