Memperingati Hari Ginjal Sedunia yang diperingati setiap hari Kamis pada minggu kedua bulan Maret, Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) menyampaikan harapan pada presiden dan wakil presiden nantinya yang terpilih, mengingat tingginya angka pasien penyakit ginjal di Indonesia.
"Pelayanan untuk kesehatan ginjal lebih baik, dan lebih terjangkau untuk semua pasien lebih merata, sesuai dengan tema hari ini everyone everywhere," kata Ketua Umum PB PERNEFRI dr Aida Lydia, PhD, SpPP-KGH usai Press Conference World Kidney Day 2019 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit Ginjal menempati urutan kedua penyakit katastropik pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan setelah penyakit jantung. Pasien penyakit ginjal yang menjalani prosedur hanya atau cuci darah pun memakan total biaya sebesar 3,1 triliun rupiah di tahun 2017.
dr Aida mengatakan bahwa di seluruh Indonesia baru tersebar 655 unit alat hemodialisis, dan penyebarannya belum merata ke berbagai daerah, terutama daerah-daerah terpencil.
"Lebih dari dua ribu pasien belum mendapatkan akses pengobatan ginjal, akses kurang, tenaga kesehatan profesional kurang, biaya pun besar," tambahnya.











































