Semasa sekolah pada tahun 1996 silam, Nelson rutin mendonorkan darahnya. Dan kemudian pada tahun 2018 lalu, ia mendapat kabar dari sebuah program donor sumsum tulang bahwa ada anak yang mungkin cocok dengan sumsum tulangnya.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya bulan Februari, Nelson pun menjalani prosedur donor tulang belakang pada anak lelaki berusia 14 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, setelah menjalani prosedur tersebut, pria yang menjabat sebagai kepala sekolah itu tidak sadarkan diri. Ia tidak bisa berbicara dan hanya terbaring di tempat tidur.
"Kami benar-benar tidak tahu cerita lengkap tentang apa yang terjadi. Kami mengharapkan dia keluar dari koma. Tapi dia tidak berhasil," kata ayahnya, Willie Nelson dikutip dari People.
Meskipun kehilangan, tunangannya, Sheronda Braker sangat bangga kepada Nelson. Karena tindakan terakhir dalam hidupnya adalah untuk membantu orang lain dan bisa dijadikan contoh teladan bagi anak-anaknya.
"Tindakan terakhirnya yang murah hati dalam membantu orang lain agar tetap hidup adalah bukti sejati tentang siapa dia dan bagaimana dia harus selalu diingat. Kami akan selalu mencintainya," tandas Sheronda.












































