"Kenapa kanker? Dari hasil survei, prevelansi 2,3 persen di Indonesia termasuk juga di Bali. Angka kanker tertinggi adalah payudara, serviks, paru dan seterusnya. Kalau kita lihat jumlah kasus, misalnya radiasi, hanya terfokus di Sanglah sehingga antreannya panjang. Satu tahun baru bisa radiasinya. Sehingga stadiumnya tambah, antrenya baru ketemu. Belum lagi kalau alatnya rusak," jelas jelas dr Ketut Suarjaya, MPPM, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Selasa (23/4/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bunkernya juga harus dengan ketebalan tertentu. Kami berharap dengan layanan kanker tentu pasien kanker tidak hanya pengobatan tetapi juga deteksi dini, jadi secara awal kita bisa melakukan penanganannya lebih cepat. Iva test atau mamografi juga dilakukan di lapangan," lanjutnya.
Rencananya, layanan kanker di RSUD Bali Mandara akan dibuka pada tahun depan. Hingga saat ini, rapat pertemuan untuk memastikan kondisi alat dan gedung masih terus dilakukan. Namun diharapkan, pada tahun 2025 pusat layanan kanker ini sudah bisa menjadi pusat rujukan kanker bagi pasien Indonesia Timur.
Tonton juga video Satu Tahun Kemoterapi, Denada Blak-blakan soal Kondisi Anaknya:












































