"Paling gampang seseorang ketika mengalami kecemasan itu tidur terganggu, jadi kalau semua gangguan jiwa apapun itu pasti ada gangguan tidurnya. Jadi misalnya asal tidur sudah terganggu berarti dia ada gangguan sesuatu yang perlu kita pikirkan," kata dr Bagus di sela kunjungan tematik bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di Bali, Rabu (24/4/2019).
Yang kedua, apabila ditemukan perubahan sikap, perilaku, kebiasaan sehari-hari, atau emosi. Ketika merasa ada yang berbeda dari keluarga atau sahabat kita, maka pahami perubahan-perubahann yang nampak. Misalnya, orang yang awalnya pendiam mendadak jadi orang yang periang atau banyak bicara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atau dia orangnya dulu sok kenal sok deket, banyak ngerecokin temannya, sekarang kok dia pendiam dikira 'oh orangnya berubah sudah lebih baik lagi', padahal tidak, terjadi sesuatu dalam otaknya itu sehingga terjadi perubahan perilaku," lanjutnya.
Psikolog Klinis, Ni Gusti Ketut Diana Setiawati pun membenarkan dalam kesempatan yang sama. Ciri-ciri yang dijelaskan oleh dr Bagus sudah bisa menjadi hal yang harus diwaspadai.
"Paling tidak, kalau dari keluarga sudah melihat ciri-ciri seperti itu kemudian mencoba membantu tidak bisa sebaiknya ya minta bantuan," sarannya.











































