Salah satu alasannya kemungkinan adalah tingginya gengsi dalam diri mereka. Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RS Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor dr Lahargo Kembaren, SpKJ mengatakan bahwa gengsi adalah perasaan yang muncul karena tidak mudah menerima.
"Ini (gengsi) dilawan dengan rasionalitas dalam berpikir. Dengan mempertimbangkan rasionalitas dan situasi sekitar maka bisa ditentukan sikap yang lebih baik," ujarnya kepada detikHealth, Selasa (21/5/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kita mampu berpikir positif kepada diri kita dan orang lain, artinya jiwa kita sudah sehat. dr Andri, SpKJ - Psikiater |
Praktisi kesehatan jiwa dari Universitas Krida Wacana, dr Andri, SpKJ, FACLP pun menuturkan bahwa untuk menyingkirkan gengsi, seseorang harus mengedepankan rasa ikhlas dan berdamai dengan dirinya sendiri. Ia menyarankan untuk mengedepankan pikiran positif dapat menghilangkan rasa gengsi.
"Kita mampu berpikir positif kepada diri kita dan orang lain, artinya jiwa kita sudah sehat," lanjut dokter dengan akun Twitter @mbahndi itu.
Seseorang yang sulit menerima keadaan tentunya akan merasa tidak nyaman dan terus-menerus melakukan hal-hal penolakan. Namun, jika kedua belah pihak mau saling menerima dan menghormati, maka gengsi di antaranya bisa sirna dan bisa saling berdamai satu sama lain.











































