Dikutip dari Daily Mail, cacing yang menginfeksi bocah tersebut berjenis Ascaris sp yang biasa disebut cacing gelang. Cacing masih hidup saat dikeluarkan dari perut bocah yang namanya tidak disebutkan namanya.
"Pasien ini ternyata belum pernah diberi obat atau terapi lain untuk bebas cacing. Inilah yang akhirnya menyebabkan infeksi dan akhirnya merusak usus serta pencernaan pasien. Hal ini menekankan pentingnya terapi bebas cacing," kata Dr Agbor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa ini dilaporkan terjadi di Menchum Division, Kamerun yang terletak di Afrika barat. Bocah tersebut sebelumnya kerap muntah, punya perut yang membesar, dan terus merasa sakit. Dia juga tidak bisa buang air besar selama 6 bulan sebelum dioperasi.
Kota tempat bocah tersebut tinggal merupakan wilayah miskin, terpencil, dan kekurangan akses air bersih. Dengan wilayahnya yang berbukit dan sulit dilalui kendaraan, tenaga kesehatan dan warga setempat sulit mengakses berbagai bantuan.
Kasus ini telah dilaporkan sebelumnya dalam Journal of Medical Case Reports. Dr Agbor mengatakan warga sekitar perlu mendapat terapi teratur bebas cacing 1 atau 2 kali dalam setahun. Warga juga perlu mendapat pengetahuan untuk memisahkan peternakan dan rumah pribadi.
Pemisahan bertujuan menurunkan risiko infeksi cacing melalui air, makanan, atau tangan yang kotor. Warga juga harus belajar menggunakan toilet supaya tidak lagi terinfeksi cacing. Perlakuan lain adalah belajar memasak air dan makanan lain dengan benar, serta cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Daging Tak Matang Bisa Bikin Infeksi Cacing Pita Sampai ke Otak:
(ask/ask)











































