"Warna rambutnya dibuat beda dari karakter saya sebelumnya. Untuk dapat warna itu di-bleacing sampai dua kali, baru diwarna," ujar Iko Uwais seperti dikutip dari detikHot pada Senin (24/6/2019).
"Ternyata bleachingnya agak keras bagi kepala saya. Sehari-dua hari migrain, rambut disentuh dikit sakitnya minta ampun," sambungnya.
Bleaching sendiri adalah proses penghilangan pigmen atau zat warna pada rambut dengan menggunakan senyawa kimia hidrogen peroksida (H202).
Dikutip dari laporan peneliti dalam Annals of Burns and Fire Disasters 2012 senyawa untuk bleaching memang diketahui bisa menyebabkan kerusakan mengiritasi kulit hingga memicu luka bakar kimia. Hal ini diketahui pernah terjadi pada seorang pasien gadis 16 tahun.
"Konsentrasi H202 dalam proses pewarnaan rambut biasanya berkisar antara 3% sampai 6%. Bila konsentrasi lebih besar dari 10%, maka H2O2 bisa menyebabkan luka melepuh," tulis peneliti.
Sementara itu untuk sensasi kepala pusing usai mengecat rambut menurut halaman resmi National Health Service (NHS) Inggris bisa jadi karena reaksi alergi terhadap senyawa kimia bernama paraphenylenediamine (PPD).
"Biasanya PPD ini yang jadi penyebab sebagian besar reaksi saat mewarnai rambut," tulis NHS.