Ketua Komunitas Bike To Work (B2W), Poetoet Soedarjanto justru mengatakan bahwa udara di Jakarta tidak jauh berbeda dari kondisi udara sebelumnya sehingga tidak membuat masalah yang cukup signifikan.
"Berbasis pengalaman saya sendiri, sejauh ini nggak ada masalah ya," ujarnya kepada detikHealth.
"Benar bahwa saya menghirup banyak polutan tetapi karena saya bersepeda maka jantung paru saya juga memompa polutan tadi keluar lebih banyak," lanjut Poetoet.
Meskipun kualitas udara di Jakarta tidak sehat, Poetoet merasa dengan hobinya bersepeda bisa menjaga tubuhnya untuk melawan kualitas udara yang tidak baik. Sehingga kualitas udara di Jakarta tidak memengaruhi kesehatannya.
"Alhamdulillah setiap tahun MCU (medical check up) nggak ada persoalan dengan kesehatan, banyak kawan yang rutin ber-bike2work juga demikian," tuturnya.
AirVisual memakai AQI yang mempertimbangkan enam jenis polutan utama yaitua PM2.5, PM10, karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan ozon di permukaan tanah. Enam polutan utama itu dikalkulasikan menjadi angka AQI. Rentang nilai AQI adalah 0-500. Semakin tinggi nilai AQI maka semakin tinggi tingkat polusi udara.
Bagaimana menurut kamu, apakah kualitas udara saat ini cukup nyaman untuk olahraga? Tuliskan pendapatmu di komentar ya.
Akui Udara Jakarta Kotor, Anies: Yang Ngotorin Kita Semua:
(wdw/up)