"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter ahli jiwa dari RS Polri dengan dokter luar, yaitu dr Laharjo, SpJ, dan dr Yeny, SpJ, yang bersangkutan menderita penyakit skizofrenia tipe paranoid," kata Musyafak, seperti yang diberitakan detikcom.
Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan yang menyebabkan perubahan pola pikir seseorang. Seseorang dengan skizofrenia biasanya sulit membedakan mana yang kenyataan dan mana yang bukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Halusinasi itu yang ada hubungannya dengan panca indera, seperti suara peluit disangka sebagai suara orang," jelas psikiater dr I Gusti Rai Wiguna, SpKJ salah satu founder dari Rumah Berdaya yang merupakan tempat rehabilitasi psikososial bagi Orang dengan Skizofrenia (ODS) atau ODGJ, di Denpasar, Bali kepada detikHealth.
"Kalau delusi atau waham itu pikiran curiga yang berlebihan. Misal ada pesawat lewat, jangan-jangan ada yang memata-matai saya. Ngerasa titisan apa, jadi dia ngerasa paling tahu mana yang benar mana yang salah," lanjutnya.
Dalam kesempatan lain, dr Rai juga menyebutkan bahwa penyebab skizofrenia sendiri sebenarnya beragam. Mulai dari faktor genetik sampai trauma, tiap orang punya kerentanannya sendiri.
"Penyebabnya multifaktorial, sama lah kencing manis penyebabnya apa? Makanan? Nggak juga kan, banyak yang makanannya seperti itu nggak kencing manis. Jadi ada faktor internal, genetik, ada yang di sini (Rumah Berdaya -- red) sodaraan atau ayah-anak. Tapi bukan harus selalu genetik, ada yang lebih banyak lagi tidak punya keluarga skizofrenia tapi punya skizofrenia," jelasnya.
(wdw/fds)











































