Cape, Lapar, atau Kesakitan? Peneliti Ciptakan Penerjemah Tangisan Bayi

Cape, Lapar, atau Kesakitan? Peneliti Ciptakan Penerjemah Tangisan Bayi

Firdaus Anwar - detikHealth
Jumat, 05 Jul 2019 16:06 WIB
Cape, Lapar, atau Kesakitan? Peneliti Ciptakan Penerjemah Tangisan Bayi
Peneliti mengembangkan alat penerjemah tangisan bayi. (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Banyak orang tua mungkin pernah kebingungan menghadapi bayi menangis, menerka-nerka apa yang diinginkannya. Terkait hal tersebut ke depannya kita mungkin tak perlu khawatir lagi karena peneliti sedang mengembangkan alat penerjemah tangisan bayi.

Dalam studi yang dilaporkan dalam jurnal Automatica Sinica sekelompok peneliti dari Amerika Serikat (AS) menciptakan kecerdasan buatan yang bisa mengidentifikasi sinyal tangisan bayi. Algoritma dipakai untuk menerjemahkan apakah bayi menangis karena sakit, lapar, atau rewel kelelahan.


Peneliti membandingkannya seperti pada orang tua atau petugas kesehatan yang sudah berpengalaman bisa menerka maksud di balik tangisan bayi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin studi Lichuan Liu dari Northern Illinois University mengatakan kemampuan mendeteksi apakah tangisan bayi normal atau tidak ini jadi hal penting dalam mengenali ancaman penyakit serius. Terlebih bagi para orang tua baru.

"Seperti sebuah bahasa khusus, ada banyak informasi kesehatan yang bisa didapat dari berbagai suara tangisan," kata Lichuan seperti dikutip dari EurekAlert! pada Jumat (5/7/2019).

"Tujuan utamanya adalah supaya lebih banyak bayi sehat dan mengurangi tekanan bagi orang tua dan pengasuh," pungkas peneliti.




(fds/kna)

Berita Terkait