Pengakuan Mantan Perokok Berat Soal 'Rasa Bersalah' pada Perokok Pasif

Pengakuan Mantan Perokok Berat Soal 'Rasa Bersalah' pada Perokok Pasif

Widiya Wiyanti - detikHealth
Rabu, 10 Jul 2019 20:02 WIB
Pengakuan Mantan Perokok Berat Soal Rasa Bersalah pada Perokok Pasif
James Mosees. Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth
Jakarta - Tren merokok bukan hanya tinggi di Indonesia, namun juga di dunia. Merokok sudah menjadi hal lazim yang bisa dilakukan kapanpun dan di manapun.

Sama seperti James Monsees, pendiri dan Chief Product Officer JUUL Labs. Pria yang termasuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi TIME ini dulunya adalah perokok aktif yang bisa menghabiskan hingga berbatang-batang rokok dalam sehari.

Ditemui detikHealth, James mengaku bahwa ia merasa tidak enak saat merokok di dekat orang lain. James mengatakan bukan hanya karena bau rokok yang tidak sedap, namun asap rokok yang disebutnya bisa mengeluarkan 'masalahnya' pun bisa membahayakan perokok pasif atau second hand smoker, yakni orang-orang non perokok yang ada di sekitar perokok dan ikut menghirup asapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Tentu, saya merasa tidak enak. Saya tidak ingin menyakiti orang lain karena asap rokok saya," ujarnya di kawasan Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2019).

James sadar bahwa rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia berbahaya yang dapat merusak tubuhnya dan juga orang lain. Namun ia menyadari, tidak semua orang bisa dengan mudah berhenti merokok.

Sayangnya, tidak ada opsi lain yang direkomendasikan oleh para pakar kesehatan, selain berhenti merokok sama sekali. Beralih ke rokok elektrik atau vape dan sejenisnya, bagi sebagian orang memang dianggap bisa mengurangi bahaya asap rokok. Namun menurut para ahli pernapasan, anggapan 'less harmful' seperti ini sebenarnya menyesatkan alias semu.

"Istilah less harmful ini dipakai oleh pembuat rokok elektrik supaya menyamarkan bahwa rokok elektrik tidak berbahaya tapi less. Tapi bukan berarti tidak berbahaya, dia tetap berbahaya," tegas Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), dalam perbincangan dengan detikHealth sebelumnya.




(wdw/up)
Kanker Paru Intai Perokok Pasif
10 Konten
Dalam sebuah video yang viral, mendiang Sutopo Purwo Nugroho menyebut dirinya korban asap rokok. Ia sendiri tidak merokok, namun harus ikut menanggung risiko terburuk yakni terkena kanker paru yang mematikan. Dikenal dengan istilah perokok pasif.

Berita Terkait