Seperti halnya kulit, sel-sel tubuh lainnya juga akan mengalami penurunan. Termasuk organ dalam seperti paru-paru yang makin lama akan berkurang kemampuannya seiring bertambahnya usia. Hanya saja, FaceApp tak bakal mampu menggambarkan perubahannya.
Pakar respirasi dari RS Paru Persahabatan, dr Sita Andarini, SpP(K), menjelaskan ada dua jenis perubahan yang terjadi pada paru saat seseorang mulai dimakan usia. Pertama adalah perubahan yang normal, kedua perubahan yang disertai penyakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perubahan normal ditandai dengan penurunan fungsi paru dalam mendukung sistem pernapasan. Kondisi ini bisa dideteksi lewat berbagai macam tes di laboratorium.
"Penurunan kualitas paru, contohnya kalau kita lihat di LCO, Saturasi Oksigen, VO2 MAX. Kapasitas maksimal dari pengambilan oksigen dalam tubuh ikut menurun," katanya dalam perbincangan dengan detikHealth, Kamis (18/7/2019).
Pertama, kapasitas difusi yang makin berkurang. Kedua, Penyakit Paru Obstruktif Kronik atau PPOK, terutama untuk orang yang merokokdr Sita Andarini, SpP(K) - RS Paru Persahabatan |
Sedangkan perubahan yang disertai penyakit umumnya disertai dengan gangguan pernapasan. Menurut dr Sita, perubahan ini umumnya terjadi pada perokok.
"Pertama, kapasitas difusi yang makin berkurang. Kedua, Penyakit Paru Obstruktif Kronik atau PPOK, terutama untuk orang yang merokok, lalu fibrosis paru," jelas dr Sita.
Kabar baiknya, penurunan fungsi paru akibat faktor usia bisa diperlambat bila memiliki tubuh yang bugar sejak muda. Olahraga rutin merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga fungsi paru dan melindunginya dari efek penuaan.
"Enggak harus olahraga berat seperti lari. Misalnya jalan kaki 30 menit rutin setiap hari," saran dr Sita.
Tonton juga video Soal Potensi ''Bahaya'' dari Aplikasi, Ini Kata Sang CEO FaceApp:












































