"Saya 'kan masih pengawasan dokter juga, saya 'kan punya penyakit psikosomatis," ujar Nunung dalam Blak-blakan dengan detikcom, Selasa (23/7/2019).
Selain menjalani terapi di dokter psikiater, Nunung juga mengaku mengonsumsi obat penenang untuk mengobati sakitnya. Lalu apa sebenarnya gangguan psikosomatis itu?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spesialis kejiwaan, dr Andri SpKJ, FPAM mengatakan gangguan psikosomatis merujuk pada suatu kondisi keluhan fisik atau somatik, yang disebabkan karena faktor psikologis. Bisa juga dikatakan sebagai penyakit fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh faktor kejiwaan misalnya stres, marah, cemas, atau kesedihan.
"Banyak pasien yang mengalami gangguan psikosomatis biasanya merasakan gejala seperti gangguan fisik yang terkait saraf otonom seperti gangguan lambung dan nyeri," kata dr Andri beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, dr Andri mengatakan gangguan psikosomatik bukan penyakit medis biasa. Ini dikarenakan pasien mengalami banyak keluhan fisik tetapi ketika melakukan pemeriksaan lanjutan seperti CT-Scan tetapi semua hasilnya tetap baik.
"Salah satu hal yang biasanya dialami oleh pasien-pasien psikosomatik adalah mereka sering kali melakukan pemeriksaan ke banyak dokter dan melakukan tes-tes yang bermacam-macam untuk membuktikan hal apa yang mendasari keluhan fisiknya. Sayangya sering kali hal yang didapat tidak memuaskan pasien," tambahnya.
Meski terkesan seperti penyakit kronis, psikosomatik bisa disembuhkan. Selain memberikan obat, pasien biasanya diajarkan untuk mengatasi keluhan psikisnya seperti mengatasi kondisi yang kerap kali memicu stres.
(kna/up)











































