"FDA melanjutkan investigasi yang bersifat keilmuan untuk menentukan adanya kaitan langsung dengan vape. Termasuk faktor risiko kejang atau gangguan saraf lainnya. Saat ini kami belum punya informasi yang lebih detail misal kandungan nikotin atau formula vape, hingga mengakibatkan kejang," kata komisioner FDA Dr Ned Sharpless dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus tersebut terjadi pada pengguna yang mencoba kali pertama maupun yang sudah beberapa kali mengisap vape. Pengguna mengalami kejang setelah beberapa kali isapan atau pemakaian lebih dari 1 hari. Menurut FDA, beberapa pengguna vape dilaporkan sempat mengonsumsi ganja.
Sharpless mengatakan, hingga kini FDA terus menerima laporan soal kejang dan gangguan saraf lain terkait vape. Laporan diharapkan lebih detail terkait riwayat penggunaan vape serta produk penyerta lainnya. Laporan dan hasil kajian menjadi bahan untuk lebih mengawasi peredaran dan penggunaan vape serta produk tembakau lain di masyarakat.
(up/up)











































