Selama 6 tahun memperjuangkan kanker Limfoma, Intan sudah menjalani 26 kali kemoterapi, 70 kali radiasi, dan 5 kali operasi termasuk bedah saraf tulang belakang, pasang kateter di paru-paru, dan pasang chemoport sebelum akhirnya dinyatakan sembuh Juli 2019 lalu.
"Ini pertama kali aku ikut event lari, sebelumnya gak pernah. Karena aku suka tantangan aku pengen kasih challenge baru untuk diri aku. Aku dulu sempat lumpuh dibilang kakiku gak bisa balik lagi, sekarang aku bahkan ikut event lari. Dan dulu aku sempat susah napas, sekarang lari. Itu kan butuh paru-paru yang kuat. Terlebih juga acara ini untuk fund raising jadi untuk anak-anak di Yayasan Pita Kuning dan pejuang kanker" kata Intan pada detikHealth, Selasa (20/8/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku belakangan kalau lagi kecapean banget dan pola hidup kacau, pasti aku lemes banget dan keringet dingin. Jadi ini tantangan aku untuk jaga badan selalu fit," akunya.
Intan berlari sebagai bentuk dukungan bagi para pejuang kanker. Foto: Dok. Pribadi |
Sejauh ini untuk persiapan, Intan mengikuti program lari 20 kilometer per minggu yang diakumulasi.
"Jadi dalam 5 hari misalnya, aku lari sehari 4 kilometer," kata perempuan yang saat ini bekerja di kitabisa.com.
Saat ditanya mengenai perasaannya bisa ikut dalam Borobudur Marathon 2019 setelah sempat lumpuh dan berjuang melawan kanker, Intan mengaku merasa sangat senang dan luar biasa.
"Miracle does exist buat orang-orang yang terus berjuang dan tidak berhenti berharap sama yang Maha Kuasa," katanya.
Bersama dr Kamil, sesama peyintas kanker dan penggemar olahraga lari. Foto: Dok. Pribadi |
Intan sendiri sangat mengagumi sosok Muhammad Kamil yang menjadi inspirasinya. Muhammad Kamil merupakan seorang pelari dan dokter bedah saraf yang sama-sama penyintas kanker.
"Iya dia inspirasi aku. Aku ngerasa aku ngeliat diri aku di diri mas Kamil. Badan dia juga banyak dioperasi sana sini dan udah banyak organ-organ artifisial di tubuh dia. Tapi dia masih bisa lari bahkan dia jadi penggerak gerakan "Miles to Share" itu gokil banget," pungkasnya.
Intan sempat viral karena meng-cover koreografi Ddu-du-ddu-du milik grup vokal Korea Selatan, Blackpink, saat tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Berkat video viralnya tersebut, ia akhirnya bisa bertemu salah satu personel Blackpink idolanya, Lisa.
(up/up)












































Intan berlari sebagai bentuk dukungan bagi para pejuang kanker. Foto: Dok. Pribadi
Bersama dr Kamil, sesama peyintas kanker dan penggemar olahraga lari. Foto: Dok. Pribadi