Ibu Kota Pindah, Ini 5 Penyakit Tertinggi di Kaltim yang Perlu Diantisipasi

Ibu Kota Pindah, Ini 5 Penyakit Tertinggi di Kaltim yang Perlu Diantisipasi

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 26 Agu 2019 16:50 WIB
Ibu Kota Pindah, Ini 5 Penyakit Tertinggi di Kaltim yang Perlu Diantisipasi
Foto: Ibu kota baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara (Instagram Jokowi)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan pemindahan ibu kota Indonesia ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Persiapan final mulai berjalan tahun 2020 sehingga harapannya proses pindah dapat dilakukan paling lambat tahun 2024.

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanaegara Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

Terkait hal tersebut di bidang kesehatan, Provinsi Kaltim diketahui tinggi beberapa kasus penyakit. Menurut laporan Dinas Kesehatan Kaltim tahun 2017 berikut detailnya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. ISPA

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi penyakit yang menduduki peringkat pertama paling banyak ditemukan di fasilitas kesehatan puskesmas. Pada tahun 2017 ISPA dilaporkan terjadi pada sekitar 42 persen pasien yang datang ke puskesmas.

2. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi jadi kondisi kedua terbanyak yang diderita oleh pasien puskesmas di Kaltim. Menurut laporan profil kesehatan Kaltim 2017 ada sekitar 14 persen pasien datang ke puskesmas dengan hipertensi.

3. Dispepsia

Dispepsia adalah istilah kedokteran untuk sekumpulan sindrom yang mengindikasikan suatu masalah pencernaan ditandai rasa tidak nyaman pada saluran cerna bagian atas atau di ulu hati. Di Kaltim sekitar 7 persen pasien ke puskesmas dengan keluhan ini.

4. Demam

Laporan profil kesehatan Kaltim 2017 menyebut juga 7 persen pasien datang ke puskesmas karena keluhan demam. Hanya saja laporan tidak menyebut spesifik demam tersebut disebabkan kondisi apa saja.

5. Gastritis

Gastritis atau radang lambung adalah kondisi masalah pencernaan lainnya yang menduduki peringkat cukup tinggi di Kaltim. Menurut laporan setidaknya sekitar 6 persen pasien datang ke puskesmas dengan keluhan ini.




(fds/up)

Berita Terkait