"Kami mempersilahkan ibu memilih posisi bersalin yang dirasa nyaman dan aman. Posisi persalinan bisa berbeda bergantung pada ilmu, kepercayaan, dan sakit, cedera, atau cacat yang dialami ibu. Ibu bisa memilih jongkok, miring kiri, nungging atau sujud sesuai kondisi yang dialaminya," kata praktisi PM Mugi Rahayu, AmdKeb, SFil, MPH yang berpraktik di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Sebelum memilih posisi ada 4 hal yang wajib menjadi catatan:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mugi, tiap ibu unik dengan kebutuhan yang berbeda sehingga harus dilayani sesuai keperluannya. Meski begitu, sebagai bidan pihaknya punya Standar Operasional Prosedur (SOP) bersalin yang harus ditaati. Sesuai standar tersebut, pihaknya siap merujuk ke rumah sakit jika ditemukan masalah saat melahirkan yang tak bisa ditangani bidan. Selama perjalanan menuju RS ibu bisa memilih posisi yang menurutnya nyaman.
2. Punya persiapan lahir dan batin yang memadai
Sebelum menjalani teknik PM, Mugi menyarankan ibu mengikuti kelas pelatihan terlabih dulu. Kelas ini terdiri atas pemenuhan kebutuhan nutrisi tiap hari, olahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran ibu, serta penguatan psikis yang melibatkan suami sebagai calon ayah. Pelatihan memastikan ibu siap lahir batin, serta tidak mengkhawatirkan cedera saat menjalani proses bersalin.
3. Tidak disarankan untuk anak pertama
Menurut dokter ahli kandungan Dr dr Dwiana Ocviyanti, SpOG(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), melahirkan sebetulnya memang tidak harus dengan posisi berbaring. Namun bagi yang ibu yang baru kali pertama bersalin, posisi bersalin lebih disarankan daripada jongkok atau posisi lain. Posisi ini mencegah areal antara anus dan vagina (perineum) robek terlalu lebar. Bagi ibu yang sudah melahirkan ketihga atau keempat, kondisi perineum tak lagi menjadi masalah.
4. Jangan memaksakan diri
Ibu jangan memaksakan diri melahirkan dengan satu posisi, misal jongkok, saat merasa lelah. Hal inilah yang menyebabkan posisi berbaring tetap lebih disarankan pada ibu yang hendak bersalin. Posisi ini memudahkan tenaga kesehatan menolong ibu, janin, dan memperbaiki area yang robek. Posisi berbaring juga mencegah dasar tulang panggul menjadi lunak, yang mengakibatkan turunnya peranakan.
(up/up)











































